unescoworldheritagesites.com

Kabur dari Iran dan Cari Suaka di Jerman, Omid Ahmadisafa Siap Rebut Medali di Olimpiade Paris 2024 - News

Omid Ahmadisafa masuk Tim Pengungsi Olimpiade. (olympics.com)


- Omid Ahmadisafa menangis setelah namanya masuk dalam daftar petinju Tim Pengungsi Olimpiade (Refugee Olympic Team) untuk tampil di Olimpiade Paris 2024.

Sebagai juara dunia di beberapa event olahraga, Omid Ahmadisafa bahkan membidik target di Olimpiade Paris 2024.

“Aku menginginkan medali,” kata petinju berusia 31 ini kepada Olympics.com.  “Saya sudah melihat banyak medali, tinggal medali Olimpiade yang belum.”

Tumbuh dan besar di Iran, Ahmadisafa awalnya menggeluti kickboxing. Olahraga ini sangat berguna baginya menjalani masa-masa sulit di negerinya di masa kanak-kanak.

“Saya mulai berlatih kickboxing di usia 16,” ia melanjutkan. “Saya suka berkelahir. Mereka menyuruh saya berhenti berkelahi dan membawa saya berlatih.”

“Di tempat latihan, saya lihat para petarung saling pukul. Itu menarik. Mereka memukul satu sama lain. Mereka dibayar, masuk tv, gambar mereka ada di mana-mana. Saya bilang, ‘saya siap berlatih’.”

Baca Juga: Usai Dilantik Serentak di Tiap Kelurahan, 5.358 Pantarlih Segera Lakukan Coklit Para Pemilih Dalam Pilkada Serentak 2024 di Kota Depok

Ahmadisafa terbukti memiliki bakat alami di kickboxing. Mewakili Iran, ia memenangkan medali emas di Kejuaraan Asia 2015. Dia kemudian dinobatkan sebagai juara dunia dua tahun kemudian.

Pada saat itu, dia juga sudah bertinju dan diundang untuk berlatih di Teheran, bersama tim nasional Iran setelah cedera menghalanginya bertanding selama lima bulan.

Dia mengalami kemajuan pesat di tinju sehingga dia juga mewakili Iran di kualifikasi Asia untuk Tokyo 2020, yang diadakan di Yordania pada Maret 2020. Ahmadisafa dikalahkan di perempat final oleh juara bertahan Olimpiade Shakhobidin Zoirov.

Tujuh bulan kemudian, saat berlaga di sebuah turnamen di Italia, Ahmadisafa meninggalkan hotelnya dan mencari suaka di Jerman. Di rumah barunya, ia diajak berlatih bersama tim tinju nasional Jerman di Cologne.

Ahmadisafa terkesan dengan ajakan itu, memaksanya lebih fokus pada tinju, dan pada Agustus 2023 ia termasuk di antara 10 atlet baru yang dianugerahi Beasiswa Atlet Pengungsi.

Baca Juga: Baznas Bersama D'Cost Bagikan 1.000 Paket Makanan untuk Panti Asuhan di Jabodetabek

“Aku menangis,” katanya. “Aku sangat terkejut (tidak lolos ke Tokyo 2020). Saya melakukan yang terbaik. Tuhan tidak mengizinkan aaya ke sana.”

“Selama Covid, saat seleksi sedang dilakukan, saya dan Carlo Paalam sama-sama menempati posisi keenam, kami berada di posisi yang sama (catatan redaksi - Paalam lebih tinggi di peringkat Road to Tokyo).”

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat