: Sebagai seorang tokoh di Kota Depok, Hj Qonita Lutfiyah SE MM dikenal dekat dengan masyarakat. Selain kini duduk di kursi DPRD Kota Depok dari PPP, dan terpilih kembali pada Pemilu 2024 ini, Qonita juga dikenal sebagai seorang pendidik dan mengelola pesantren. Berikut wawancara terkait kiprah beliau di dunia politik sekaligus sebagai pendidik:
T: Sebelum menjadi anggota Dewan, sejak kapan mulai aktif di dunia politik? Mengapa tertarik politik?
J: Saya terjun ke dunia politik sejak saya masih di jakarta, bergabung dengan salah satu parpol ketika masa transisi/reformasi. Sejak sekolah bahkan saya sudah senang dalam berorganisasi tetapi sampai kuliah saya belum tertarik dengan politik, justru saya kenal dan tahu dunia politik setelah selesai kuliah S1 saya.
Baca Juga: Wujudkan Kota Global, BPD DKI Jakarta ini Perluas Aksebilitas Layanan Perbankan Digital
T : Tokoh politik yang ibu kagumi dan yang menginspirasi ibu sehingga tertarik terjun ke dunia politik kira-kira siapa? Dan kenapa? Alasannya?
J : Yang pertama tentunya adalah nabi Muhammad SAW, karena beliau seorang pemimpin agama dan pemimpin bangsa yang berakhlaq mulia, sangat disegani dan bijaksana.
Yang kedua adalah org tua saya, karena beliau banyak mengajarkan dan mengingatkan kepada saya bagaimana cara berpolitik santun.
T : Lantas ibu juga dikenal sebagai anak seorang tokoh Prof.KH. Syukron Ma'mun, apakah ini menjadi beban tersendiri atau malah menjadi semacam motivasi?
J : Saya tidak pernah menjadikan nama besar ayah saya sebagai beban, justru menjadikan beliau sebagai motivasi. Bagaimana beliau terus berkontribusi terhadap negara Indonesia yang kita cintai ini, hal itu menjadi motivasi saya untuk dapat berbuat seperti yang telah beliau berikan.
Knp beliau tidak menjadi beban untuk saya? Karena saya tidak pernah membawa nama beliau pada saat saya berkampanye. Karena beliau sering berpesan kepada saya, jika saya ingin menjadi pejabat, jadilah karena masyarakat ingin memilih saya, bukan karena yang lain, tetaplah istiqomah melakukan pengabdian kepada masyarakat.
T : Selain politisi, ibu dikenal sebagai pendidik, dan memiliki pesantren bisa ceritakan karir di dunia pendidikan?
J : Alhamdulillah dunia pendidikan tidak pernah lepas dalam hidup saya, karena buat saya mengajar itu bukan hanya tugas mulia tapi bagian dari kita mengamalkan ilmu yang kita miliki, sampai saat inipun saya masih terus menimba ilmu dengan melanjutkan study S3 saya, semua itu saya lakukan karena saya berprinsip di politik ada masanya tapi di dunia pendidikan tidak pernah ada masanya.
T : Bisa ceritakan soal pesantren dan lembaga pendidikan yang dikelola?
J : saya mengelola SMP SMA IT Daarul Rahman, dengan sistem boarding school, Alhamdulillah sudah 18 tahun sudah terakreditasi A baik SMP maupun SMAnya, dengan siswa sekitar 1300. Sistem pengajarannya adalah penggabungan kurikulum nasional dengan kurikulum pesantren, sehingga lulusannya tidak hanya melanjutkan ke PTN dalam negeri saja tapi bisa keluar negeri juga