unescoworldheritagesites.com

SRMC Ganjar - Mahfud MD Ungguli Anies-Cak Imin di Jawa Timur - News

Ganjar Pranowo dan Mahfud MD (Istimewa )

: Saiful Mujani Research And Consulting (SMRC) melakukan survei terhadap elektabilitas pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden di Jawa Timur. Hasilnya, duet Ganjar Pranowo-Mahfud MD unggul dari Prabowo Subianto-Erick Thohir dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

“Di Jawa Timur, dukungan pada pasangan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar 12 persen, Ganjar Pranowo – Mahfud MD 45 Persen, Prabowo Subianto – Erick Thohir 28 persen, dan tidak jawab 14 persen,” ujar Pendiri SMRC, Saiful Mujani dalam keterangan resmi.

Baca Juga: Suara Ganjar Bisa Anjlok Jika Salah Pilih Cawapres

Saiful menuturkan survei dilakukan pada 20-22 September 2023. Dalam survei tersebut, dibuat simulasi pasangan Anies-Muhaimin berhadapan dengan Ganjar-Mahfud MD dan Prabowo-Erick.

Saiful menyimpulkan bahwa setelah sekitar dua atau tiga minggu paska-deklarasi Anies-Muhaimin, dukungan pada pasangan ini di Jawa Timur belum mengalami perkembangan.

“Mungkin butuh waktu yang lebih lama lagi untuk mengkampanyekan pasangan Amin ini (agar lebih berkembang). Setidak-tidaknya sampai survei terakhir ini (20-22 September 2023), kita belum melihat adanya perkembangan positif terhadap pasangan ini,” pungkasnya.

Baca Juga: Ganjar Buka Rakernas PAPDESI, Minta Kades Makmurkan Warga Desa hingga Tidak Korupsi

Lebih lanjut, Saiful menyatakan bahwa pasangan Anies-Muhaimin atau bagaimana Muhaimin menjadi calon wakil presiden mendampingi Anies adalah satu langkah politik yang tidak diperkirakan sebelumnya.

Dia menyebut hal tersebut sebagai satu inovasi politik yang menarik. Walaupun Muhaimin adalah ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) paska-Gus Dur, belum pernah menjadi calon wakil presiden mana pun.

Sementara kali ini Muhaimin menjadi calon wakil presiden. Pilihan Muhaimin untuk berpasangan dengan Anies, lanjut Saiful, juga merupakan perkembangan baru dalam sejarah pemilihan presiden langsung di Indonesia. Dalam koalisi tersebut, ada Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

PKB dan PKS pernah berkoalisi di bawah calon Susilo Bambang-Yudhoyono. Namun ketika itu, calon wakil presiden bukan dari PKB maupun PKS. Namun kali ini, di pucuk koalisi ada Muhaimin yang menjadi calon wakil presiden dan didukung oleh PKS.

“Ini perkembangan yang sangat baru dan menarik,” ungkap Saiful. Apakah perkembangan ini mengubah peta dukungan pada calon-calon presiden? Saiful menyatakan penting untuk membedah peta politik pemilihan presiden di Jawa Timur untuk melihat efek dari perkembangan tersebut.

“Kalau di Jawa Timur terjadi perubahan karena ada efek dari deklarasi Anies-Muhaimin, maka ada kemungkinan di wilayah lain juga akan terjadi pergeseran politik. Sebaliknya, kalau di Jawa Timur saja yang merupakan basis dari PKB dan Muhaimin tidak mengalami kemajuan, mungkin akan susah dibayangkan akan terjadi perubahan yang signifikan di tempat yang lain,” ujar Saiful.

Responden adalah .warga negara Indonesia di Jawa Timur yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/cellphone, sekitar 80 persen dari total populasi Jawa Timur.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat