: Debat Calon Wakil Presiden RI Minggu (21/1/2024) menarik untuk disimak masyarakat Indonesia.
Meski demikian terpantau Wacapres RI nomor urut 2 mendapat serangan dari Wacapres 1 dan 3.
Hal itu terlihat dari awal hingga usai debat Cawapres Nomor Urut 2 selalu mendapat serangan lawan-lawannya.
Mulanya calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar terlibat saling sindir.
Baca Juga: Bangun Lapangan Futsal Kader Golkar Robert Joppy Kardinal Sumbang 200 Sak Semen, Cat dan 6 Tiang Lampu Solar Cell kepada Warga OAP
Muhaimin menyindir calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka.
Debat cawapres peserta Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 digelar di JCC, Senayan, Jakarta, Minggu (21/1/2024) malam.
Momen itu tak ayal membuat penonton yang hadir heboh bereaksi.
Mulanya, Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin Iskandar, bertanya soal bioregional kepada Gibran.
Baca Juga: Nenek Usia 70 Tahun di Bekasi Tewas Mengenaskan
Menurut Cak Imin, bioregional diperlukan agar pembangunan dengan tepat sasaran.
Cak Imin menanyakan strategi Gibran dalam melakukan pembangunan berbasis bioregional.
Ini agar keadilan iklim hingga keadilan sosial terjaga.
Menjawab pertanyaan Cak Imin, Gibran menyindir botol minum plastik yang dibawa Cak Imin.
"Gus Muhaimin ini lucu ya. Menanyakan lingkungan hidup tapi itu kok pakai botol-botol platik itu. Padahal saya, Pak Ganjar, Prof Mahfud pakai botol kaca. Itu bagaimana itu komitmennya, botol plastik semua itu," kata Gibran.
Baca Juga: Lakukan Konservasi Satwa Endemik Terintegrasi, RU VII Kasim Raih Penghargaan Indonesia Green Award 2024
Menurut dia, Prabowo-Gibran berkomitmen menjalankan pembangunan yang tidak lagi Jawasentris, melainkan Indonesiasentris.
"Sekarang Gus Imin menolak IKN, tidak apa-apa. Akan kita lanjutkan dan akan kita perkuat IKN itu," kata Gibran.
Dikayakan sekali lagi yang namanya pembangunan yang masif harus memperhatikan aspek lingkungan sosial dan keberlanjutannya.
"Kita pastikan mencari titik tengah, titik keseimbangan membangun hilirisasi industri," ujar Gibran.
Cak Imin lantas menilai pertanyaannya tidak terjawab sama sekali oleh Gibran.
Menurut dia, di UU dinyatakan potensi bioregional bukan hanya politik dan administrasi.
Ini ekosistem lingkungan sekaligus komunitas masyarakat yang tumbuh menjadi pertimbangan.
Baca Juga: Dukungan PPP untuk Prabowo - Gibran Itu di Luar Garis Partai
"Papua misalnya. Jangan salah bangun Papua. Papua harus dibangun berbasis pemerataan keadilan yang sempurna," kata Cak Imin.
Dikatakan Maluku misalnya dengan kekuatan maritimnya menjadi bioregional.
Pengembangan ekonomi kelautan dan perikanan.
Jawa keberlanjutan pembangunan yang menumbuhkan potensi ekonomi secara.
Gibran lantas menilai pernyataan Cak Imin keliru.
"Lho katanya tidak menjawab pertanyaan, tapi Gus Muhaimin ngomongin pemerataan pembangunan. Itu kan yang saya omongin, gus," ujar Gibran.
Dia menjelaskan, pemerataan pembangunan harus Indonesiasentris.
Pembangunan IKN merupakan simbol transformasi pembangunan Indonesia.
Baca Juga: Food Estate Perlu Dibahas dalam Debat Cawapres Antisipasi Darurat Ekonomi
"Itukan tadi sudah saya jawab," kata Gibran.
Intinya sekali lagi, pembangunan tidak boleh lagi Jawasentris.
"Harus lebih memperhatikan masyarakat terutama di luar Jawa agar bisa merasakan akses konektvitas lebih baik lagi," kata Gibran.
Menurunkan inflasi, menurunkan gini ratio, meningkatkan peluang kerja, menumbuhkan titik pertumbuhan ekonomi baru.
"Itu kan tadi sudah saya jawab gus. Mungkin Gus Muhaimin tidak paham dengan pertanyaan yang ditanyakan ke saya, mungkin dapat contekan dari Pak Tom Lembong (CoCaptain TimNas AMIN) mungkin ya," katanya. ***