: Menjelang Pemilu 2024, politisi PDIP Aria Bima ingatkan masyarakat jangan mau dibeli meski banyak uang berseliweran. Menurutnya, suara rakyat yang benar sesuai nurani adalah menyerupai suara Tuhan.
"Karena manusia adalah ciptakan Tuhan, jangan diperjualbelikan dan jangan mau dibeli. Uang Rp50 ribu tidak bisa mengatur gundul (kepala) kita, jangan sampai keliru memilih dalam Pemilu legislatif dan eksekutif," jelas Aria Bima saat Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan yang dihadiri ratusan umat Kristiani di Megaland Hotel Solo, Jawa Tengah, Rabu (24/1/2024).
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI itu mengatakan suara rakyat tidak bisa diatur dengan uang apalagi dipaksakan dengan ditakut-takuti aparat. Dirinya menegaskan, aparat harus memahami hal itu.
Baca Juga: Genjot Layanan Digital untuk Zakat dan Wisata, BPD Pemprov DKI ini Genjot Inklusi Keuangan RI
"Ingat karma, jadi harus hati-hati. Jangan mengatur-atur, jangan menekan-nekan. Hak yang paling asasi yakni dari Tuhan, banyak ketua KPU, komisioner yang glundung (hancur) karirnya. Ingat jangan main-main dengan Tuhan, karmanya bahkan sampai ke anak-anaknya," katanya.
Dalam acara Sosialisasi 4 Pilar itu, Aria Bima menegaskan dirinya ingin menipiskan perbedaan. Perbedaan politik dan pilihan capres dan legislatif itu lumrah.
"Tapi persatuan Indonesia harus dikedepankan sampai tingkat RT, RW, keluarga. Tidak perlu ada permusuhan, kita buat perbedaan itu sebagai pilihan yang memberikan harapan," katanya lagi.
Calon legislatif dari Dapil V itu menegaskan dalam kontestasi politik lebih dari sekedar siapa yang juara. Karena tidak bicara siapa lawan siapa yang menang dan siapa yang kalah.
"Walaupun boleh menang atau kalah tapi saya melihat dalam kontestasi Pilpres dan Pileg ini adalah sesama kontestan dan sesama pendukungnya ada perbedaan tapi ingat tetap pakai tagline saya, perbedaan itu lumrah tapi persatuan Indonesia harus dikedepankan," pungkasnya. ***