unescoworldheritagesites.com

Pengamat: Kita Tidak Boleh Tersedot dalam Lubang Hitam Kebudayaan Digital - News

Program Ngobrol Bareng Legislator bertema Bijak Bermedia Sosial : Jangan Asal Sebar di Internet, kerjasama DPR dengan Kementerian Kominfo. (istimewa )

: Kementerian Kominfo bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyelenggarakan seminar online bertema “Bijak Bermedia Sosial : Jangan Asal Sebar di Internet”. Seminar menghadirkan empat pembicara, masing-masing Dr. H. Abdul Muhaimin Iskandar, M.Si ( Anggota Komisi I DPR RI), Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc. (Dirjen Aplikasi Informatika ), Dr. Achmad Maulani (Pengamat Sosial Budaya) serta Rifqi Fairuz, M.A (Dewan Antropologi Budaya IAIN Salatiga, Fak, Dakwa).

Seminar diselenggarakan diselenggarakan melalui platform zoom meeting Sabtu, (15/5/2023).
Sminar merupakan dukungan Kominfo terhadap Program Ngobrol Bareng Legislator bertujuan untuk mengedukasi masyarakat agar mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana cara menyiapkan talenta digital sambut bonus demografi.

Baca Juga: Indonesia #MakinCakapDigital, “Pemanfaatan Internet untuk Menyebarkan Konten Positif

Muhaimin Iskandar, dalam prosentasenya menyampaikan bahwa “Kemajuan teknologi khususnya teknologi informasi begitu cepat bahkan kemajuannya sampai melebihi level kecepatan produktifitas kita. Dari tangan anak bangsa harus lahir ide-ide inovatif agar mengisi pasar yang begitu besar di dalam negeri jangan sampai diisi oleh produk-produk berbagai negara. Kalau produktifitas tinggi maka kualitas nya pun tinggi juga maka kita bisa mengisi di tingkat internasional. Jangan pernah tidak percaya diri karena produk digital dan produk kreatif inovatif tidak lagi berada di jabodetabek. Semua punya kesempatan yang sama asal berkualitas, inovatif, dan tentu saja memiliki kemampuan untuk mengisi pasar dalam negeri yang sangat luas.

Semuel Abrijani menjelaskan bahwa “Kita perlu bekerja sama dalam mewujudkan dan menyukseskan transformasi digital di Indonesia. Salah satu pilar penting dalam mendukung terwujudnya transformasi digital adalah terbentuknya masyarakat digital yang mempunyai kemampuan literasi diigital yang memadai. Ngobrol Bareng Legislator merupakan hal yang paling krusial dalam menghadapi perkembangan teknologi saat ini.”

Baca Juga: Cak Imin: Mari Ciptakan ide-ide inovatif di Pasar Dalam Negeri, Jangan sampai Diisi Produksi Berbagai Negara

Selaku Pengamat Budaya Achmad Maulani menjelaskan pentingnya mengembangkan kecerdasan bermedia social. Kecerdasan di dalam media social." Orang kaya pada saat ini 100 % memegang digital pada saat ini Ada 3 era yang penting ktia pahami yaitu kita berada di era yang super kecepatan yang luar biasa, era yang virtualiti memasarkan informasi, era yang terbuka networking jaringan. Itu harus dimanfaatkan betul dengan kemampuan yang selalu beradaptasi dengan perubah, melakukan inovasi dan kolaborasi juga pentingnya kita melakukan kreatifitas sesuai konteks local dan tradisi yang menjadi pijakan masing-masing kita semua. Kita tidak boleh tersedot didalam lubang hitam kebudayaan digital itu sendiri, tetapi kita harus mampu menjadi subjek yang mampu bahkan mengerahkan peradaban media itu sendiri dengan kecerdasaan media digital yang kita punya," kata Achmad Maulani.

Pembicara terakhir Rifqi Fairuz, M.A selaku Dewan Antropologi Budaya IAIN Salatiga, Fak, Dakwah mengatakan bahwa “Pengguna internet merasa bebas melakukan apa saja karena mereka berpikir bahwa di internet mereka tidak akan diketahui (ANONIM). Hal ini membuat mereka merasa jauh lebih nyaman untuk mengutarakan kebencian dibanding jika mereka di dunia nyata."***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat