unescoworldheritagesites.com

Kemajuan TIK Jadi Ancaman Bila Ada Kelompok Masyarakat Tidak Arif Memanfaatkannya dan Minim Intervensi Negara - News

Kementerian Kominfo dan DPR RI menyelenggarakan seminar dalam platform zoom meeting bertema  “Tepat Dalam Bermedia Sosial”.

: Kementerian Kominfo dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyelenggarakan seminar online mengusung tema: “Tepat Dalam Bermedia Sosial”. Dalam program Ngobrol Bareng Legislator ini, ada empat narasumber, yaitu Rachel Maryam  (Anggota Komisi I DPR RI), Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc (Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI) serta pembicara tamu Dr. Iwan Nuryan, S.sos., S.Mn., M.AB., M.M. (Direktur LKKPH Neraca Bandung) dan Muh. Nurfajar Muharom (Founder Jawaradigital.id, Ketua RTIK Jawa Barat).

Seminar yang diselenggarakan Rabu, (31/5/2023) melalui platform zoom meeting ini bertujuan mendorong masyarakat agar mengoptimalkan pemanfaatan internet sebagai sarana edukasi dan bisnis, memberdayakan masyarakat agar dapat memilah dan memilih informasi yang dibutuhkan dan bermanfaat, memberikan informasi yang lengkap kepada masyarakat terkait pembangunan Infrastruktur TIK yang dilakukan oleh Pemerintah khususnya oleh Ditjen APTIKA, serta mewujudkan jaringan informasi serta media komunikasi dua arah antara masyarakat dengan masyarakat maupun dengan pihak lainnya.

Baca Juga: Ngobrol Bareng Legislator: Dewasa Pilih Informasi Sehingga Positifnya Bisa Kita Manfaatkan Sebesar Besarnya

Pada pemaparan pertama, Rachel Maryam menjelaskan Survei oleh asosiasi penyelenggara jasa internet indonesia (APJAA) pada Juni 2020 jumlah pengguna internet di Indonesia hingga kuartal II tahun 2020 sebanyak 196,7 juta jiwa. Jumlah ini naik sebanyak 171,2 juta jiwa. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk indonesia berdasarkan data BPS sebanyak 266 juta,maka jumlah pengguna internet di indonesia tersebut mencapai 73,7 persen (Kompas,9/11/2020).

Data memperlihatkan bahwa penggunaan internet paling banyak,yaitu mengakses media sosial melalui Whatsapp, Youtube, Twitter, Facebook, Telegram, dan lain-lain dengan muatan berbagai isu sosial politik, keagamaan, ekonomi, dan lain-lain. Dampak negatif bermedia sosial dikarenakan pendapat publik yang berbeda menyebar dengan mudah melalui media sosial,dalam hal ini Bad Buzzer berperan penting sebagai pabrik pengolah data palsu untuk keuntungan tertentu,maka beliau menghimbau masyarakat agar selalu selektif dan berhati-hati dalam bermedia sosial.

Baca Juga: Pahami Keamanan Digital Bagi Anak, Yuk Lawan Penyebaran Hoax dengan Media Sosial

Sementara itu Dirjen Aptika Semuel Abrijani menyampaikan bahwa, dampak pandemi dan pesatnya teknologi telah mengubah cara masyarakat beraktivitas dan bekerja. Kehadiran teknologi sebagai bagian dari kehidupan masyarakat inilah yang semakin mempertegaskan kita sedang menghadapi era disubsi teknologi. Untuk mengahadapi hal tersebut, kita semua harus mempercepat kerjasama kita dalam mewujudkan agenda trasnformasi digital Indonesia.

Bersama-sama wujudkan cita-cita bangsa Indonesia dengan menjadikan masyarakat madani berbasis teknologi. Kemampuan yang kita miliki serta keunggulan yang terus dijaga akan membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang hebat dan besar, serta menjadi unggul dalam segi sumber daya manusia.

Narasumber Iwan Nuryan, menjelaskan bahwa, salah satu isu kebangsaan yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa adalah Maraknya ujaran kebencian dan berita bohong (HOAX) di media sosial, pendapat-pendapat tersebut banyak menjurus pada ujaran kebencian terhadap orang,kelompok,bahkan suku, dan agama tertentu.

Kemajuan technologi informasi dan perkembangan komunikasi sosial yang makin mudah dan difasilitasi oleh semakin banyaknya pengguna internet dan membaiknya kualitas jaringan internet di indonesia patut di syukuri, namun dia juga mengingatkan bahwa kemajuan tersebut juga akan menjadi sebuah ancaman apabila ada kelompok masyarakat atau individu yang tidak arif memanfaatkan dan minimnya intervensi negara. Dia juga menjelaskan bahwa media sosial seharusnya bermanfaat dalam memperkuat ketahanan nasional,mempererat kekeluargaan dan kesatuan bangsa,bukan malah sebaliknya,oleh karena itu pemerintah harus membuat kebijakan untuk mengatur penggunaan media sosial.

Terakhir Muh. Nurfajar Muharom memaparkan masyarakat dihimbau agar masyarakat dapat mengerti akan dampak baik dan buruk bermedia sosial,konflik di media sosial dapat mengancam keamanan nasional indonesia,konflik sosial melemahkan perlindungan ideologi, politik, sosial budaya dan keamanan, yang pada gilirannya mempengaruhi penduduk, sumber daya alam dan wilayah.

Konflik media sosial merupakan masalah kehidupan sosial yang terkandung dalam pancagatra. Pancagatra merupakan aspek sosial yang terdiri dari ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan (geostrategis), kemajuan teknologi yang semakin berkembang masyarakat dihimbau untuk lebih bisa memahami berbagai berita yang tersebar agar tidak mudah terhasut dan terpecah belah, dia juga menghimbau agar tepat dalam menyikapi berbagai aplikasi dan berita yang sekarang semakin banyak.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat