unescoworldheritagesites.com

Gerakan Pemuda Marhaenis Pertanyakan Klaim Sepihak Panji Gumilang: Al-Zaytun Bermadzhab Bung Karno - News

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM) Bidang Ideologi dan Politik Janu Wijayanto mempertanyakan klaim sepihak Pemimpin Pondok Pesantren Al-Zaytun Panji Gumilang yang gencar di media mengaku bermazhab Bung Karno (Ir Soekarno) (AG Sofyan )

: Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM) Bidang Ideologi dan Politik Janu Wijayanto mempertanyakan klaim sepihak Pemimpin Pondok Pesantren Al-Zaytun
Panji Gumilang yang gencar di media mengaku bermazhab Bung Karno (Ir Soekarno).
 
Buntut pertanyaan dan protes keras GPM terjadi akibat aksi Panji Gumilang yang dalam pernyataan di beberapa pemberitaan sebelumnya, sempat mendeklarasikan dirinya menganut mazhab Soekarno. 
 
Protes keras dari pengikut ajaran murni politik Bung Karno yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Marhaenis sangat beralasan karena klaim ngawur Panji Gumilang berpotensi menimbulkan gaduh dan kesalahpahaman serta fitnah baru terhadap ajaran Bung Karno.
 
 
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Marhaenis (DPP GPM) Bidang Ideologi dan Politik Janu Wijayanto mempertanyakan apa maksud klaim Panji Gumilang yang mendeklarasikan madzhab Bung Karno itu tanpa dasar ilmiah, kesejarahan, dan sosiologis bagaimana ideologi politik Bung Karno itu digali.
 
"Dimana letak madzhab Bung Karno yang dimaksud Syekh Panji Gumilang pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu Jawa Barat itu? Madzhab apa yang dimaksud? Kalau pun ada yang menyebut madzhab terhadap pemikiran Bung Karno maka madzhab yang kita pahami dari Bung Karno adalah suatu aliran pemikiran yang berisi konsepsi dan ajaran serta teori perjuangan dalam melawan kolonialisme dan imperialisme yang telah menimbulkan kesengsaraan rakyat Indonesia dan bagaimana teori perjuangan untuk menjadikan rakyat Indonesia bisa merdeka berdaulat bahagia adil dan makmur dalam negara Indonesia merdeka berdasar Pancasila atau yang dikenal dengan marhaenisme," beber Janu kepada di Jakarta, Selasa (4/7/2023).
 
 
Alumni Kajian Stratejik Intelijen Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia ini menyatakan, kalaupun disebut madzhab yang dalam terminologi kontemporer sering dimaknai aliran pemikiran dalam teori sosial maka madzhab Bung Karno bukanlah madzhab agama melainkan madzhab bernegara. 
 
Menurut Janu, Bung Karno di dalam karya tulis yang terkait tema Islam bersifat kajian ilmiah dan dalam konteks tafsir sosial kontemporer misalnya seperti dalam tulisan berjudul "Memudakan Pemikiran Islam" dalam Buku Di Bawah Bendera Revolusi. 
 
Atau dalam tulisan lain seperti "Warisi Api Islamnya Bukan Abunya" di mana rata-rata berisi paradigma pembaharuan interpretasi kritis atas pemikiran Islam. 
 
 
Bahkan Bung Karno jelas di dalam melakukan kutipan ilmiah misalnya dari pembaharu Islam seperti Muhammad Abduh dan sebagainya. Yang intinya bagaimana mengambil api revolusioner dari pemikiran Islam untuk digunakan bersama anasir bangsa Indonesia lainnya dalam melawan ketidakadilan sistem kolonialisme dan imperialisme saat itu.
 
"Perlu diperjelas, istilahnya saat ini jangan cherry picking atau hanya mengambil sebagian saja suatu pendapat dari satu pemikiran utuh (apalagi dari pemikiran Bapak Bangsa seperti Bung Karno yang sepanjang hidupnya diabdikan untuk membangun Persatuan Indonesia). Apalagi jika hal itu hanya untuk menjustifikasi sebuah tindakan, suatu kepentingan tersembunyi (hidden agenda) dan melegitimasi pemikiran tertentu," tegasnya.
 
Lebih lanjut dia mengatakan, terlebih lagi jika tindakan dan pemikiran yang dikulik itu berpotensi merusak persatuan nasional di kalangan umat beragama.
 
 
"Jadi jelas perlu dipertanyakan klaim sepihak Panji Gumilang yang mengaku bermadzhab Bung Karno itu maksudnya apa?" tegas Janu. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat