unescoworldheritagesites.com

Hendardji Soepandji: Jenderal Wismoyo Ajarkan Sifat Kepemimpinan Prima Dalam Bekerja - News

 Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) periode 1993-1995 Jenderal TNI (Purn) Wismoyo Arismunandar telah berpulang ke Rahmatullah dengan meninggalkan legacy kebaikan di militer dan dunia olahraga nasional. Kepada juniornya di TNI AD,  Mayjen (Purn) TNI Drs. Hendardji Soepandji. SH menuturkan dedikasi Jenderal Wismoyo untuk NKRI tak perlu diragukan dan leadership serta sifat semedulur bersahabat menjadi karakter kuat Wismoyo. Foto kenangan saat Wismoyo hadir di reuni Aljiro Semarang dan halbi Pawon Semar

SOLO: Salah satu putra terbaik bangsa dari Matra Darat, Jenderal TNI (Purn) Wismoyo Arismunandar telah menghadap ke Rahmatullah di usia 80 tahun.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) periode 1993-1995 ini wafat pada hari Kamis, 28 Januari 2021, setelah dirawat cukup lama karena sakit di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Mendiang Jenderal Wismoyo dimakamkan di komplek makam Giribangun, Solo, Jawa Tengah tepat di samping pusara putri tercintanya. Pangkostrad periode 1990-1993 ini dikebumikan di Astana Giribangun karena termasuk bagian kerabat dekat Keluarga Cendana yakni Keluarga Presiden kedua RI, mendiang Jenderal Besar HM Soeharto dan Ibu Tien Soeharto.

Rasa kehilangan dan duka mendalam berpulangnya Jenderal yang dikenal humble, simpatik, dan humanis ini juga dirasakan oleh salah satu juniornya di TNI Angkatan Darat, yakni Mayjen (Purn) TNI Drs. Hendardji Soepandji.

Hendardji Soepandji mengaku jika dirinya mengenal seniornya yang dia kagumi sebagai pemimpin yang terbaik di militer yakni di TNI AD dan juga bidang olah raga saat memimpin Komite Olahraga Nasional Nasional (KONI) Pusat.

"Beliau orang yang sangat hormat kepada atasan dan memiliki kepekaan yang humanistis dengan melindungi bawahan dan staf namun dalam setiap penugasan dan pengabdian kepada bangsa dan negaranya selalu dilaksanakan dengan prima," ujar mantan Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom TNI ini di sela-sela pemakaman di Astana Giribangun, Solo, Kamis (28/1/2021).

Hendardji menyebut Wismoyo sebagai sosok guru yang patut digugu dan ditiru (diteladani dan dilaksanakan legacy kebaikannya).

"Pak Wismoyo adalah guru bagi kami yang akan terus mencintai negeri ini sampai nafas dikandung badan. Terus menjaga, merawat, dan mengawal NKRI. Ucapanya selalu mengandung filosofi sangat dalam yang patut diteladani generasi berikutnya. Jenderal Wismoyo juga telah membuktikan konsisten mencintai TNI lebih dari yang dia miliki dengan selalu menjaga marwah TNI," ungkap Ketum Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) ini.

Wismoyo, kata Hendardji adalah tokoh penggerak bagi kekompakan dan kesolidan seluruh kepala staf termasuk Kapolri dalam setiap pengambilan policy strategis.

"Tradisi menjaga kekompakan, solidaritas, dan soliditas dengan saling kunjung dan silaturahmi saat sebagai KSAD dengan Kepala Staf yang lain, termasuk Kapolri memberikan teladan bahwa persatuan dan kesatuan sangat penting untuk memastikan stabilitas nasional terjaga," jelas Hendardji.

Wismoyo bagi Hendardji adalah orang tua, kakak juga sahabat yang hangat untuk terus menjaga tali silaturahmi.

Terlebih lagi, kata Ketum Paguyuban Wong Semarang (Pawon Semar) ini, Wismoyo sama-sama priyayi Jawa dan dari keluarga terhormat, yang selalu menjaga tata krama dan perilaku sebagai sebuah kehormatan keluarga besarnya.

Berkat didikan keras dari orangtuanya, cukup banyak anggota keluarga Arismunandar yang sukses dibidangnya masing-masing. Kakak pertamanya, Prof. Dr. Artono Arismunandar adalah mantan Dirjen Listrik dan Energi Baru, Departemen Pertambangan dan Energi, mengajar di FT UI. Seorang kakaknya yang lain, Prof. Ir. Wiranto Arismunandar, mantan Rektor ITB dan juga Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada masa pemerintahan Soeharto.

"Beliau dalam setiap perbincangan memberikan pitutur namun tidak mengesankan menggurui atau minteri sehingga selalu nyaman untuk berkomunikasi saat beliau sudah purnawirawan seperti kita," kata Hendardji.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat