JAKARTA: Fokus Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Ditjen Dukcapil Kemendagri) saat ini adalah terus memperbaiki kinerja dan kualitas layanan.
Untuk itu jajaran Dukcapil telah melakukan transformasi yang sangat besar, mengikuti lompatan teknologi yang luar biasa setidaknya selama 10 tahun terakhir.
Penegasan Dirjen Dukcapil Kemendagri Prof. Zudan Arif Fakrulloh ini disampaikan pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) di Kantor Kemendagri, Jakarta, Selasa (30/3/2021).
"Keberadaan Dukcapil dibutuhkan masyarakat. Untuk itu, kita harus adaptif, responsif, dan cepat, cekatan serta taktis menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi mutakhir. Sebab harapan besar masyarakat akan perbaikan layanan administrasi kependudukan juga selalu meningkat," ujar Prof Zudan.
Dirjen Zudan mengingatkan Aparatur Dukcapil tidak boleh berhenti atau stay dan hanya puaa di zona nyaman.
"Semua capaian kinerja di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota terus bergerak dan tidak boleh berhenti, hanya puas pada capaian kinerja yang sekarang," tegas Dirjen Zudan.
Prof. Zudan mengakui ada Dinas Dukcapil yang melompat sangat tinggi, namun ada yang sangat tertinggal.
"Kita menghadapi realitas dua ekstrim. Ada kabupaten dengan penduduk yang sangat besar kinerjanya bagus sekali. Namun ada provinsi penduduknya kecil namun kinerja sangat biasa saja. Nah, bagi yang seperti ini Kadisnya tidak boleh malu-malu bertanya dengan kadis yang lebih baik kinerjanya. Lebih baik mau mengevaluasi dan mau memperbaiki, menyempurnakan ke arah yang lebih baik," jelas Prof Zudan yang telah mengampu Ditjen tahun keenam ini. ***