unescoworldheritagesites.com

ETOS: Pernyataan Ade Puspita Dapat Merugikan Golkar - News

Komisi Pemberantasan Korupsi.

JAKARTA: Direktur eksekutif Etos Indonesia Institut Iskandarsyah menilai pernyataan Ade Puspitasari yang menganggap kasus OTT KPK sebagai pembunuhan karakter terhadap orang tuanya yang juga Wali Kota Bekasi merupakan penggiringan opini yang menyesatkan.

Iskandar mengatakan, seharusnya Ade memberikan pernyataan bahwa kasus yang tengah menimpa orang tuanya itu diserahkan kepada penegak hukum dengan menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah. Selain itu memohon doa dan dukungannya kepada masyarakat Bekasi agar tetap tenang. Bukan sebaliknya malah menyerang pihak lain.

“Cara membela diri itu bukan beropini. Kan ada saluran hukumnya. Bila dinilai dalam penangkapan yang dilakukan oleh KPK terhadap Rahmat Effendi ada kesalahan prosedur, sebagai keluarga melalui pengacaranya bisa ajukan gugatan praperadilan,” ujar Iskandar, Senin (10/1/2022).

Akan tetapi, kata Iskandar, dengan Ade menuding bahwa KPK tengah membunuh karakter Rahmat Effendi, justru membuat publik tidak lagi berempati atas penahanan Wali Kota Bekasi itu oleh KPK.

Terkait dengan penangkapan Rahmat Effendi, Iskandar berpandangan bahwa KPK setidaknya telah mengantongi dua alat bukti dan mengembangkan hasil OTT dari  sejumlah ASN sebelumnya.

Iskandar juga menyayangkan opini yang disampaikan Ade bahwa kuning (Partai Golkar) tengah diincar. Dan mengumbar akan berkoalisi dengan oranye (PKS)  pada Pilkada tahun 2024 mendatang.

“Tidak elok lah di saat sang ayah tengah menghadapi masalah hukum malah Ade membicarakan koalisi. Apakah dia bisa menjamin bahwa rekom DPP untuk Pilkada 2024 jatuh di tangan Ade. Ingat, politik itu sangat dinamis,” pungkasnya.

Oleh karena itu, Iskandar menyarankan agar orang-orang di sekeliling Ade dapat memberikan masukan yang produktif agar pernyataannya tidak memperkeruh suasana dan merugikan Partai Golkar pada umumnya.

Ssbelumnya, Ketua DPD Golkar Kota Bekasi, yang juga putri kandung Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, Ade Puspitasari, memberi pernyataan soal operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK terhadap ayahnya.

Dia menilai KPK telah melakukan pembunuhan karakter. Pernyataan tersebut disampaikan Ade dalam agenda pelantikan Pengurus Kecamatan Partai Golkar Se-Kota Bekasi di Graha Girsang Jatiasih, Bekasi Selatan, Sabtu (8/1/2022).

Di hadapan kader Golkar Kota Bekasi, Ade menyebut tidak ada uang sepeser pun yang dibawa KPK saat melakukan penangkapan terhadap ayahnya, yang akrab disapa Pepen. Dia menilai penangkapan ini adalah upaya menjatuhkan nama baik ayahnya.

“Saksinya banyak, stafnya yang di rumah itu saksi semua. Bagaimana Pak Wali dijemput di rumah, bagaimana Pak Wali hanya membawa badan. KPK hanya membawa badan Pak Wali, tidak membawa uang sepeser pun,” kata Ade dalam potongan video agenda ini beredar di media sosial (medsos).

“Logikanya, OTT, saya ada transaksi, ‘Bang saya serahkan (uang)’. Saya ke-gap, benar nggak? Ini tidak ada, bahwa Pak Wali (Pepen) beserta KPK tidak membawa uang dari pendopo. Uang yang ada di KPK itu uang yang di luaran dari pihak ketiga, dari kepala dinas, dari camat, itu pengembangan, tidak ada OTT,” ujar Ade.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat