JAKARTA: Sejumlah mantan aktivis yang menjadi pimpinan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) ternyata tidak mampu menunjukkan kinerja yang baik. Hal ini terlihat dari rendahnya integritas Komnas HAM dalam penelitian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Integritas Komnas HAM kini berada di urutan ke-80 dari 85 kementerian/lembaga hasil penelitian KPK tersebut. Padahal Lembaga tersebut sudah dihuni oleh tokoh-tokoh kritis para mantan aktivis.
Anggota Komisi III DPR I Wayan Sudirta dalam rapat kerja bersama Komnas HAM di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/1/2022) menjelaskan, dari beberapa mitra Komisi III, Komnas HAM yang paling rendah integritasnya dibandingkan mitra lainnya seperti BNN di peringkat 35, KPK peringkat 37, dan bahkan PPATK berada di peringkat 1.
"Saya mantan aktivis, dulu teman-teman LSM antikorupsi dan pegiat HAM sangat lantang mengkritisi," kata Wayan.
Menyangkut evaluasi program Komnas HAM tahun 2021 dan rencana program tahun 2022, Wayan menemukan beberapa hal yang kontradiktif. Dia mencontohkan kendala yang dipaparkan Komnas HAM yang menyatakan minimnya kepedulian kementerian dan lembaga terhadap pemajuan HAM.
Namun kata Wayan, di halaman laporan lain, kinerja pemajuan HAM mencapai kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan HAM mencapai angka 100 persen.
Menanggapi hal itu Ketua Komnas HAM RI Ahmad Taufan Damanik mengatakan, yang dimaksud pemajuan HAM mencapai 100 persen adalah tahap sosialisasi.
"Tetapi apakah itu dilaksanakan, kami belum masuk pada ranah tersebut," ucap Ahmad. ***