unescoworldheritagesites.com

Ketua AMPG: Anies Ke Kediaman Nurdin Halid Urusan Pribadi, Ray Rangkuti Jangan Berfantasi - News

Ketum AMPG Ilham Permana, Gubernur DKI Anies Baswedan, dan Direktur Lingkar Madani, Ray Rangkuti (searah jarum jam) (AG. Sofyan)

JAKARTA: Ketua Umum Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG), Ilham Permana menegaskan, kehadiran Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di kediaman Nurdin Halid bukan dalam acara Partai Golkar. 
 
Ilham mengklarifikasi jika kehadiran Anies Baswedan adalah dalam kapasitas sebagai pribadi untuk menghadiri acara mappaci (akad nikah) Andi Muhammad Nur Al Bisry, putra Wakil Ketua Umum Golkar, Nurdin Halid.
 
“Acara mappaci adalah acara pribadi, sama sekali tidak ada hubungannya dengan aktivitas politik keduanya. Acara tersebut juga bukan merupakan ajang Partai Golkar untuk mendukung Anies maju di Pilpres 2024 seperti disampaikan pengamat politik Ray Rangkuti,” ujar Ilham 
 
Sebelumnya Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA) Indonesia, Ray Rangkuti berspekulasi bahwa kehadiran Anies di acara mappaci putra Nurdin Halid sebagai sinyal Golkar akan mendukung Anies di Pilpres 2024. Ray berdalih keterpilihan Airlangga masih dibutuhkan kerja keras seluruh komponen Beringin untuk mengusung Sang Ketum Golkar di Pilpres 2024.
 
Mantan Ketua DPRD Kabupaten Bogor itu melanjutkan, pihak di luar partai boleh saja melakukan analisis tentang Golkar. Namun, analisis hendaknya didasari fakta, bukan atas dasar ramalan. 
 
“Selain itu, yang paling tahu partai Golkar tentu hanya orang-orang yang ada di Golkar dong bukan orang luar yang mencoba menjadikan asumsi untuk menggiring opini. Faktanya, hingga saat ini di kalangan internal Beringin masih kompak dan solid bersuara bulat untuk memajukan Ketum Airlangga Hartarto sebagai calon presiden di Pilpres 2024,” tegas panglima organisasi sayap pemuda Golkar ini.
 
Ilham juga menyebut, pilihan untuk mencapreskan Airlangga tak lepas dari kinerjanya sebagai Menko Perekonomian dan Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) yang mampu mengatasi gempuran Covid-19 hingga 2 tahun ini dengan menyelamatkan rakyat, menyehatkan mereka kembali dan memulihkan ekonomi menjadi stabil bahkan mampu membuat pertumbuhan ekonomi.
 
Karena itu, lanjut Ilham, Golkar yakin pilihan terhadap Airlangga tidak salah. Sebab, dari waktu ke waktu suara Partai Golkar maupun suara Airlangga terus meningkat dari waktu ke waktu. Pelan tapi pasti progress terlihat nyata.
“Padahal, kami belum secara resmi melakukan deklarasi Airlangga. Mesin partai juga belum benar-benar digerakkan,” kata Ilham yang juga Wakil Ketua Umum Wushu tersebut.
 
Ilham mengungkapkan Ray tidak konsisten dalam mempertahankan keyakinannya dalam menilai seorang Anies Baswedan. Ray hanya mencoba berspekulasi bahwa Anies akan layak dimajukan dalam pencapresan 2024 namun dia (Ray) lupa bahwa dalam jejak digitalnya, ketika itu, dia mengkritisi habis mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) tersebut sebagai pejabat bergaya Orde Baru (Orba).
 
Dia mengingatkan, beberapa waktu lalu Ray menyebut rezim Anies seperti jaman Orde Baru dimana pejabat negara mengurusi banyak hal, termasuk kebijakannya melibatkan para politisi ke dalam pelaksanaan Formula E. 
 
“Bahkan, Ray menyebut sikap Anies tersebut sebagai unprofessional. Lha, kok sekarang dia jadi seolah ikut menjadi pendukung Anies. Ada apa?” tanya Ilham.
 
Ilham juga meminta Ray mencermati sinyal Istana tentang Anies dari keengganan pemerintah merevisi UU Pemilu dan UU Pilkada. Ilham menjelaskan, banyak pengamat yang menganggap hal itu sebagai sinyal pemerintah untuk Anies dalam melanjutkan kepemimpinnya di Ibu Kota maupun dalam panggung politik nasional Pilpres 2024. 
 
“Sebab dengan keengganan pemerintah untuk merevisi UU tersebut, kans besar Anies sebagai petahana untuk menang pada Pilgub DKI Jakarta 2022 langsung mengecil. Anies bisa juga kehilangan panggung politik selama dua tahun untuk bisa “memamerkan” kemampuannya menyongsong Pilpres 2024,” jelas Ilham.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat