unescoworldheritagesites.com

Bambang Pacul Sebut Memilih Pemimpin Bukan Hanya Lihat Survei - News

Ketua Bappilu DPP PDIP Bambang Wuryanto (Endang Kusumastuti)

 

: Politisi PDIP, Bambang Wuryanto meminta masyarakat untuk memilih pemimpin yang jelas track recordnya. Bukan hanya melihat hasil survei.

"Harus jelas tokoh itu siapa, sekolahnya di mana dan temannya siapa saja. Kalau orang yang kena sosmed (sosial media) , kemudian memilih atas dasar sosmed, maka akan seperti di Ukraina (Presiden Volodymyr Zelenskyy)," ujar Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PDIP itu, di sela-sela mendampingi kunjungan kerja Ketua DPR RI Puan Maharani di Kota Solo, Jawa Tengah, Selasa (26/4/2022).

Yakni orangnya terlihat tapi saat ada masalah tidak sigap. Tetapi jika memilih berdasarkan travk record, maka akan memunculkan integritas, kompetensi dan kapasitas.

"Masak kita mau punya presiden kayak gitu (Zelenskyy). Masak kita pilih presiden cuma bikin konten, susah nanti. Ini masalah republik besar sekali, orang itu butuh pemimpin yang kapasitasnya kuat, kompetensi, dan integritas,"  katanya.

Baca Juga: PWI Kota Bandung, IKWI Dan SMSI Jabar Bagikan Ratusan Tajil Gratis Kepada Pengguna Jalan

Bambang menyebut survei yang dilakukan lembaga survei hanya sementara protet yang terjadi hari ini. Potret yang berdasarkan persespsi di sosmed.

"Padahal kecil kemungkinan dia kenal secara pribadi. Jika memilih berdasarkan persepsi maka bisa salah memilih," katanya lagi.

Survei untuk mempengaruhi persepsi publik itu biasanya tergantung siapa yang melakukan survei. Bambang menyebut jika PDIP masih percaya dengan survei yang dilakukan internal.

"Minggu kedua bulan Maret PDIP berada di 26,8 persen. Survei juga menyasar tokoh tapi bukan aksi udara yang diberitakan di sosmed," jelasnya.

Baca Juga: Jokowi Sangat Perhatian Dengan Papua, Pemerintah Kabulkan Pemekaran Tiga Provinsi Di Papua

Jika melihat aksi di medsos, maka itu mempengaruhi hasil survei yang dilakukan lembaga survei. Bambang menyebut survei merupakan aksi udara.

"Rambatan di medsos juga kuat, orang yang senang sosmed dan politik ada sekitar 45 juta, inilah yang rambatannya yang diincar," jelasnya lagi.

Dia juga menyebut ada pemimpin yang yang sering buat konten di sosmed, sehingga membuat track record bagus.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat