unescoworldheritagesites.com

Apresiasi Petani Muda, Ganjar Pranowo: Politik Pangan Akan Menjanjikan - News

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat berkunjung ke Nias.


Puluhan petani muda dari berbagai daerah di Indonesia berkumpul di Desa Gobleg, Buleleng, Bali. Mereka belajar smart farming dengan komunitas Petani Muda Keren yang ada di lokasi itu.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang sedang kunjungan kerja ke Bali, menyempatkan mampir. Bersama anak-anak muda itu, Ganjar belajar dan diskusi terkait pertanian modern saat ini.

“Ini ada teman-teman dari hampir seantero Indonesia. Tadi ada dari NTT, Kalbar, Sulawesi, dan banyak tempat. Mereka lagi belajar pertanian organik dengan IoT (internet of thing), dengan smart farming bersama Petani Muda Keren di Bali. Mereka belajar banyak sekali. Mudah-mudahan bisa diterapkan di tempat masing-masing,” kata Ganjar.

Baca Juga: Program Sosialisasi Stunting Dijadikan Ajang Kampanye Terselubung Anggota Dewan?

Saat ngobrol, lanjut Ganjar, mereka berbagi pengalaman banyak hal. Mulai teknis dari sisi hulu sampai hilir. Mereka tidak hanya belajar bercocok tanam, tapi juga pemasaran, packaging, dan menghitung secara skala ekonomi.

“Maka akses modal penting, pendampingan seperti apa, penggunaan pupuk, termasuk mereka juga belajar membuat pupuk. Kalau saya melihat situasi seperti ini, politik pangan kita ke depan ya sangat menjanjikan, karena anak-anak mudanya mau bertani. Mereka tidak takut kotor, tidak takut basah, dan mereka pejuang yang hebat,” terangnya.

Penggerak Petani Muda Keren, Anak Agung Gede Agung Wedatama mengatakan, Petani Muda Keren ini gerakan yang mengajak bertani anak muda dengan cara yang smart. Anak muda diajak bertani organik, menjaga kesehatan alam dan lingkungan serta mencoba membuat sustainable activity di bidang pertanian.

Baca Juga: Doa Hujan Angin yang Dipanjatkan Saat Was-was

“Kami juga membawa anak muda untuk smart farming. Yaitu, pertama, smart culture di mana mereka bisa menjaga budaya di daerah masing-masing. Kedua smart farmer jadi petani harus smart. Jadi dengan teknik tumpang sari, bertani organik, dan pertanian ramah lingkungan. Lalu smart technology, bertani harus pakai IoT dan digitalisasi, melek market place, melek sosial media, dan bertaninya pakai smart farming,” jelasnya.

Agung sangat senang dengan kedatangan Ganjar ke lokasi itu. Menurutnya, Ganjar bisa menambah semangat anak-anak muda yang sedang belajar pertanian.

“Senang sekali ada Pak Ganjar datang ke sini, terima kasih sudah meng-empower teman-teman. Saya rasa teman-teman akan lebih semangat lagi bertani, dan memang kekuatan bangsa ini adalah di pertanian. Petani adalah emas bangsa. Jika kita bisa menjaga pertanian kita, bisa menjaga pangan kita, maka kita akan bisa menjaga negara tercinta. Control the food, control the people, control the nation,” pungkasnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat