unescoworldheritagesites.com

Peduli Disabilitas, Ratusan Penyandang Dibantu Kursi Roda di Lombok - News

Ratusan penyandang disabilitas di Pulau Lombok dibantu kursi roda. ((Suara Karya/Istimewa))

: Menyongsong Hari Disabilitas Internasional atau International Day of Persons with Disabilities (IDPD) yang jatuh tanggal 3 Desember, Anggota Komisi VIII DPR RI dapil Lombok dari PDI Perjuangan , Rachmat Hidayat Roadshow  membagikan ratusan kursi roda untuk warga disabilitas, Rabu (12/10/2022). 

Rachmat Hidayat didampingi Kepala Sentra Paramita, H. Sudirman dan Staff Paramita, Den Ardani AS, mengunjungi warga disabilitas di Dusun Lekong Dendek, Desa Dasan Tereng, Kecamatan Narmada, Lombok Barat dan Dusun Kalitemu, Desa Kalianyar, Kecamatan Terara, Lombok Timur.

Di Desa Dasan Tereng, Narmada, Rachmat membagikan kursi roda adaptif yang telah didesain sesuai kebutuhan pengguna. Penerima kursi roda tersebut adalah Rayudi Junanda (27) yang mengalami kelumpuhan akibat mengalami pengeroyokan. Bagian kepalanya dipukul, sehingga menyebabkan dia mengalami kelumpuhan setelah operasi.

Baca Juga: 299 Penyandang Disabilitas di Jakarta Terima Alat Bantu Fisik

Ibu Rayudi saat ini bekerja di luar negeri, sementara sang kakak berada di tahanan Lapas karena tersangkut kasus Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Sementara ayahnya kini menganggur karena harus mengurusi anaknya.

Nurti (51) ayah Rayudi mengatakan anaknya dijemput, lalu tiba-tiba mendapat kabar anaknya dikeroyok oleh orang. Mirisnya, kasus pengeroyokan tersebut belum diusut pihak kepolisian.

"Setelah kejadian itu dia lumpuh. Sampai saat ini kasus itu tidak diproses (di Polsek Narmada)," katanya.

Sedangkan di Dusun Kalianyar, Lombok Timur, Rachmat Hidayat juga membantu memberikan kursi roda untuk dua kakak beradik penyandang disabilitas. Anak pertama bernama Lalu Hakim Wirapaksi (9) mengalami kelumpuhan akibat cerebral palsy (gangguan otot gerak). Dia diberi bantuan kursi roda adaptif. Sedangkan anak kedua bernama Baiq Arumi Zahra (1 tahun) yang mengalami epilepsi dan Dandy Walker Sindrom, dia juga diberikan bantuan Backslep untuk terapi tangan dan kaki.

Kepala Sentra Paramita, H. Sudirman mengatakan kedua orangtua anak penyandang disabilitas masih hubungan darah. Ayahnya berprofesi sebagai buruh harian lepas yang berpendapatan Rp500 per bulan. Sementara ibunya hanya berpenghasilan rata-rata Rp300 ribu per bulan.

"Menurut keterangan pemerintah desa setempat, kedua orangtua anak masih hubungan darah. Kondisi perekonomian mereka tidak cukup untuk membiayai pengobatan anaknya. Sehingga bantuan seperti ini terasa sangat berarti," katanya.

Sang ayah, Lalu Golan, mengatakan anaknya Lalu Hakim mengalami kejang, kemudian dibawa ke rumah sakit untuk diopname dua malam. “Dalam seminggu sering kejang. Kita tidak punya biaya untuk pengobatan setelah mengetahui hasil scannya radang otak. Sekarang mengalami lumpuh layu," ujarnya. 

Baca Juga: Terbawa Arus Banjir Bandang Semalam, Pagi-Pagi Pengendara Motor Ditemukan Tewas

Kades Kali Anyar, Lalu Miswan Jayadi mengapresiasi kepedulian Rachmat Hidayat terhadap warganya yang mengalami kelumpuhan.

"Saya atas nama pribadi mewakili masyarakat mengucap beribu terimakasih atas perhatian beliau (Rachmat Hidayat) yang telah membantu warga kami," ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat