unescoworldheritagesites.com

Kuliner Jagat Nusantara Tersaji di Festival Jajanan Bango 2022: Semangat Cintai & Lestarikan Budaya Indonesia - News

Kuliner jagat nusantara tersaji ciamik di Festival Jajanan Bango (FJP) 2022. Pesan yang digaungkan satukan semangat dengan mengenali, mencintai, dan melestarikan budaya Indonesia yang disampaikan Ni Made Ayu Marthini,  William Wongso, Amaryllis Esti Wijono  (AG Sofyan )

 
 
: Kuliner Jagat Nusantara tersaji ciamik di Festival Jajanan Bango 2022. Pesan yang digaungkan satukan semangat dengan mengenali, mencintai, dan melestarikan budaya Indonesia 
 
Bertepatan Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober,  Festival Jajanan Bango (FJB) 2022 kembali digelar setelah sebelumnya absen selama dua tahun, akibat pandemi Covid-19.
 
FJB ajak puluhan ribu masyarakat mengeksplorasi 90 ragam kuliner legendaris dari berbagai wilayah Indonesia sebagai simbol semangat "Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Rasa, Rasanya Indonesia”
 
 
Bango produksi PT Unilever Indonesia, Tbk. kembali mempersembahkan Festival Jajanan Bango 2022 dengan tema “Kenali Rasanya Indonesia” bertempat di Plaza Timur dan Parkir Timur GBK Senayan tanggal 28 hingga 30 Oktober 2022. 
 
Mengusung semangat peringatan Hari Sumpah Pemuda, gelaran festival yang didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI ini hadir untuk menyatukan tekad seluruh #PejuangRasanyaIndonesia dalam mengenali, mencintai dan,  melestarikan aneka kuliner otentik nusantara.  
 
Kekayaan ragam kuliner bangsa menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan tradisi kuliner paling kaya di dunia. 
 
 
Namun sayangnya, dari 3.259 ragam kuliner ragam kuliner otentik yang hingga kini terpantau, baru segelintir diantaranya yang dikenali oleh masyarakat luas. 
 
Di tengah kefamiliaran masyarakat Indonesia terhadap ragam kuliner ikonik seperti nasi goreng, sate, soto, dan sambal, masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui bahwa negeri kita memiliki 104 jenis nasi goreng, 252 ragam sate, lebih dari 100 varian soto, hingga 322 macam sambal. 
 
Begitupun pengetahuan tentang kuliner khas daerah. Misalnya, kuliner Minang baru dikenal dengan Rendang, kuliner Palembang dengan Pempek, kuliner Yogyakarta dengan Gudeg, dan lain-lain.
 
 
Padahal, tercatat kuliner khas Minangkabau setidaknya ada 220 jenis, kuliner khas Palembang ada lebih dari 200 jenis, kuliner khas Yogyakarta ada lebih dari 192 jenis dan seterusnya. 
 
Pengenalan yang masih minim ini tentunya menjadi tantangan bagi upaya pelestarian kuliner. 
 
Dalam sambutannya, Sandiaga Uno selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI menyampaikan, Festival Jajanan Bango merupakan bentuk kolaborasi antara Kemenparekraf RI dengan Unilever Indonesia melalui Brand Bango yang turut memperkuat program ‘Indonesia Spice Up the World’ dalam memperluas pemasaran produk bumbu rempah Indonesia, dimana kecap adalah salah satu bumbu yang menjadi ciri khas, yang mempersatukan keragaman kuliner Indonesia. 
 
 
Tema ‘Kenali Rasanya Indonesia’ yang diangkat di Festival Jajanan Bango kali ini diharapkan mampu merepresentasikan kekayaan ragam kuliner bangsa, yang menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan tradisi kuliner paling kaya di dunia.
 
Eksplorasi kekayaan kuliner Indonesia perlu terus dilakukan untuk mendorong kiprah para UMKM sektor kuliner sehingga mampu berkontribusi pada perekonomian bangsa. 
 
Salah satu yang paling difavoritkan di Festival Jajanan Bango (FJB) 2022 adalah Sate Kuah Pontianak Bang Anek yang disajikan dengan kuah berempah dari kaldu sapi dan kaldu ayam
Salah satu yang paling difavoritkan di Festival Jajanan Bango (FJB) 2022 adalah Sate Kuah Pontianak Bang Anek yang disajikan dengan kuah berempah dari kaldu sapi dan kaldu ayam (AG Sofyan )
"Saya mengapresiasi pelaksanaan gelaran tahunan Festival Jajanan Bango sebagai salah satu medium yang efektif untuk memperkenalkan aneka kuliner otentik sekaligus sosok-sosok pengusaha UMKM kuliner tradisional yang legendaris kepada masyarakat luas," kata Menparekraf secara virtual kepada wartawan di Jakarta, Jumat (28/10/2022).
 
 
Amaryllis Esti Wijono selaku Direktur Nutrition PT Unilever Indonesia, Tbk. mengamini pernyataan Menteri Sandi.
 
Amaryllis menandaskan kelezatan aneka kuliner Indonesia memang sangat identik dengan penggunaan kecap yang berkualitas. Untuk itu, selama 94 tahun, Bango selalu konsisten menjaga kualitas dengan penggunaan 4 bahan alami terbaik dan proses pembuatan yang otentik agar dapat selalu menjadi kecap terbaik andalan ibu, keluarga, dan juga para penjaja kuliner legendaris untuk menyajikan aneka hidangan Indonesia. 
 
Berangkat dari hal tersebut, melalui berbagai channel Bango juga secara konsisten menjalankan purpose-nya yaitu melestarikan kuliner otentik Indonesia.
 
 
“Purpose ini kami wujudkan antara lain melalui perhelatan Festival Jajanan Bango (FJB) sejak 2005 sebagai katalisator untuk memulai komitmen bersama dalam melestarikan kuliner Indonesia. Sejalan dengan makna peringatan Hari Sumpah Pemuda, tema kali ini yakni "Kenali Rasanya Indonesia" yang kami angkat tahun ini  menjadi simbol bagi semangat "Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Rasa, Rasanya Indonesia" yang menyatukan seluruh masyarakat untuk mengenali, merayakan, dan melestarikan aneka kelezatan kuliner Indonesia,” urai Amaryllis. 
 
Pejuang Rasa Indonesia
 
Sebagai bagian dari rangkaian penyelenggaraan FJB 2022, Bango telah mengusung gerakan #PejuangRasanyaIndonesia sebagai inisiatif untuk membangkitkan keingintahuan, kebanggaan, dan rasa memiliki masyarakat terhadap keanekaragaman kuliner Indonesia, hingga ikut berperan dalam melestarikannya. 
 
Sejak bulan September, Bango menggelar aktivasi digital secara masif yang menggerakkan seluruh #PejuangRasanyaIndonesia untuk mengeksplorasi dan saling berbagi tentang kekayaan kuliner bangsa.
 
 
Gerakan ini diawali dengan tayangan podcast yang menghadirkan Raditya Dika dan pakar kuliner Indonesia, William Wongso.
 
Talkshow ini telah memicu urgensi pengenalan kekayaan kuliner Indonesia, khususnya di antara generasi muda selaku penerus upaya pelestarian kuliner.
 
Sementara William Wongso mengungkapkan, masih banyak masyarakat, khususnya generasi muda, yang belum menyadari keunikan kuliner Indonesia. Contoh sederhananya hidangan rendang, banyak yang belum sadar bahwa di Sumatera Barat ada 900 Nagari atau desa yang memiliki komposisi bahan dan bumbu yang berbeda untuk mengolah rendang. 
 
 
"Pengetahuan seperti inilah yang perlu disebarluaskan agar kita bisa mengenali, mengapresiasi, dan akhirnya melestarikan ragam cita rasa dan bahan otentik, kearifan lokal, hingga perpaduan budaya yang menyatu di dalam kekayaan kuliner kita," jelas Om Wil, panggilan tokoh kuliner nasional ini.
 
Di tempat yang sama Ni Made Ayu Marthini selaku Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf sependapat dengan William Wongso bahwa literasi dan edukasi kekayaan kuliner nusantara harus terus digaungkan dan diviralkan.
 
"Karena kuliner menjadi salah satu dari 17 sektor ekonomi kreatif  maka pengembangan dan pemasarannya juga harus terus digenjot," ujar Ni Made Ayu Marthini.
 
 
Promosi dan pemasaran kuliner nusantara, kata dia menjadi bagian dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia menjadi pintu masuk dalam memperkuat program ‘Indonesia Spice Up the World’ dalam memperluas pemasaran produk bumbu rempah Indonesia.
 
Salah satu kontribusi positif produk Bango yang jadi andalan kecap nomor wahid dari Unilever ini diapresiasi Ni Made Ayu Marthini karena selalu men-trigger masyarakat Indonesia untuk bangga terhadap kuliner nusantara dan mempromosikannya kepada warga negara asing yang berkunjung ke Indonesia atau melalui platform digital.
 
Bango selalu konsisten menjaga kualitas dengan penggunaan 4 bahan alami terbaik dan proses pembuatan yang otentik agar dapat selalu menjadi kecap terbaik andalan ibu, keluarga, dan juga para penjaja kuliner legendaris untuk menyajikan aneka hidangan Indonesia
Bango selalu konsisten menjaga kualitas dengan penggunaan 4 bahan alami terbaik dan proses pembuatan yang otentik agar dapat selalu menjadi kecap terbaik andalan ibu, keluarga, dan juga para penjaja kuliner legendaris untuk menyajikan aneka hidangan Indonesia (AG Sofyan )
 
"Maka, Kemenparekraf terus mendorong kekayaan kuliner nusantara juga bisa diterima dan dikonsumsi oleh turis mancanegara dengan cara mereka dikenalkan, diajak mencicipi dan merasakan. Bahkan juga diajak dalam program kunjungan ke destinasi nusantara dengan ikut experience mengolah dan memasak kuliner nusantara," jelas Ni Made Ayu Marthini.
 
 
Sate Kuah Pontianak
 
Untuk lebih membuka wawasan para pecinta kuliner, ungkap Amaryllis, FJB 2022 telah menyuguhkan aneka kelezatan kuliner otentik dari Sabang sampai Merauke, yang dengan bangga disajikan oleh 90 penjaja kuliner legendaris dari berbagai wilayah nusantara. 
 
Sepuluh di antaranya merupakan penjaja kuliner yang dipilih langsung oleh masyarakat melalui gerakan #PejuangRasanyaIndonesia, dan 3 penjaja kuliner merupakan rekanan dari Tokopedia selaku mitra pelaksanaan FJB 2022. 
 
Salah satu yang paling difavoritkan adalah Sate Kuah Pontianak Bang Anek. 
 
 
Berbeda dengan sate yang umumnya menggunakan bumbu kacang atau bumbu kecap, sate ini disajikan dengan kuah berempah.
 
Bang Anek yang telah membuka usahanya sejak 2010 berkisah.
 
“Sate kuah adalah hidangan khas Pontianak yang biasanya disantap sebagai sarapan. Selain kuahnya yang terbuat dari kaldu sapi, kaldu ayam dan aneka ragam rempah, keunikan dari sate ini terletak pada sate daging sapi atau ayam yang dibumbui hingga meresap dari sehari sebelumnya, kemudian dibakar dan disajikan dengan potongan ketupat, irisan timun, bumbu kacang, taburan bawang goreng, daun bawang, serta siraman kuah," urai Anek.
 
 
Peresmian FJB 2022 tepat di Hari Sumpah Pemuda ini turut didukung oleh mitra pelaksana lainnya yaitu Gojek, melalui seremoni pemberangkatan 30 pengendara Gojek yang akan berkeliling Jakarta untuk mengundang sebanyak mungkin warga ibukota hadir di perhelatan kuliner akbar yang selalu dinantikan ini.
 
Selain aneka kuliner nusantara yang memanjakan selera, sebagai ciri khas FJB, Galeri Bango juga kembali hadir untuk mengajak pengunjung mengamati proses pembuatan kecap berkualitas dari mulai pembibitan kedelai hitam berkualitas hingga teknis produksi terkini, keanekaragaman kuliner Indonesia, hingga berbagai memorabilia unik. 
 
Selain itu, sejumlah acara menarik juga tidak luput dipersiapkan, diantaranya suguhan musik yang kental dengan warna tradisional, demo memasak, dan banyak lainnya. 
 
 
“Kami harap setelah dua tahun dilaksanakan secara virtual, FJB 2022 akan mampu melepas kerinduan puluhan ribu masyarakat akan aneka kelezatan kuliner otentik Indonesia. Semoga FJB 2022 juga akan semakin membangkitkan semangat seluruh pecinta kuliner untuk terus mengeksplorasi, mencoba, dan menghidangkan masakan Indonesia demi kelestarian kuliner bangsa dari generasi ke generasi,” tutup Amaryllis. ***
 
 
 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat