unescoworldheritagesites.com

Menyemarakkan Hari Pelanggan Nasional: BPJS Ketenagakerjaan Cabang Pluit Terus Sosialisasikan Layanan Terbaik - News

Menyemarakkan Hari Pelanggan Nasional 2023, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Pluit Jakarta, Tetty Widayantie menegaskan komitmennya untuk memberikan kemudahan layanan kepada masyarakat luas baik kepesertaan dari pekerja formal maupun nonformal  (AG Sofyan )

: Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Pluit Jakarta, Tetty Widayantie menegaskan komitmennya untuk memberikan kemudahan layanan kepada masyarakat luas baik kepesertaan dari pekerja formal maupun nonformal. BPJS Ketenagakerjaan Cabang Pluit terus mensosialisasikan layanan terbaiknya dengan program membumi hingga grass root.
 
Hal ini inheren dengan tema Hari Pelanggan Nasional (Hapelnas) 2023: "Kemudahan Layanan adalah Prioritas Kami'. 
 
"Tema ini, kami jadikan momentum terbaik untuk mempertegas komitmen bersama BPJS Ketenagakerjaan Cabang Pluit Jakarta dalam memberikan layanan yang mudah diakses peserta serta modern mengikuti perkembangan digitalisasi," ujar Tetty Widayantie kepada  di kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Pluit, Gedung De Ploeit Centrale, Jakarta Utara.
 

Guna makin memperluas perlindungan bagi seluruh masyarakat Indonesia, baik yang bekerja di sektor formal maupun di sektor informal, BPJS Ketenagakerjaan Cabang Pluit terus mensosialisasikan program-program BPJS Ketenagakerjaan hingga membumikan ke akar rumput.
 
"Program-program kami memang harus selalu diremaining kepada nasabah BPJS Ketenagakerjaan agar mereka mendapatkan informasi yang cukup dan memahami manfaat yang didapatkan dari kepesertaannya," ungkap Tetty.
 
Menurutnya, kegiatan diseminasi, literasi, dan sosialisasi merupakan bagian dari komitmen BPJS Ketenagakerjaan guna meningkatkan pelayanan terbaik kepada nasabah. 
 
 
Salah satunya adalah edukasi program dan pelayanan klaim yang langsung dilakukan Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Pluit Jakarta pads saat Hari Pelanggan Nasional yang jatuh pada 4 September 2023 lalu. 
 
"Kami berharap peserta BPJS Naker mengetahui, memahami, dan bisa membuktikan manfaat dari Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan yakni lima program pokok kami. Antara lain memberikan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pensiun dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan. Termasuk klaim yang berhak diterima peserta BPJS Naker tersebut," jelas Tetty.
 
"Untuk program tambahan di luar program pokok itu, misalnya MLT atau Manfaat Layanan Tambahan. Contoh MLT itu seperti uang muka perumahan atau uang untuk renovasi rumah atau over kredit," imbuhnya.
 
 
Program tambahan lainnya, ungkap Tetty, adalah JMO atau Jamsostek Mobile, yakni suatu program aplikasi yang dapat diakses oleh nasabah BPJS Ketenagakerjaan melalui smartphone yang mereka miliki.
 
"Layanan digital JMO ini memberikan kelebihan cepat, lebih mudah, dan lebih lengkap. Cukup peserta BPJS Naker, mendownload dan menginstal aplikasinya di Google Play atau App Store," ucap Tetty.
 
Dan yang terbaru, program Sertakan atau kepanjangannya Sejahterakan Pekerja Sekitar, yang konsepnya seperti CSR perusahaan tapi dilakukan secara pribadi dan mandiri oleh nasabah
 
"Ini ditujukan untuk para pemilik perusahaan yang tenaga kerja atau karyawan perusahaannya sudah dilindungi oleh BPJS Ketenagakerjaan atau para pemegang BPJS Ketenagakerjaan juga dapat mengambil program perlindungan bagi tenaga kerja informal di rumahnya atau lingkungannya. Seperti ART di rumahnya, baby sitter, supir pribadi, tukang kebun, marbot di tempat ibadahnya, tenaga keamanan lingkungan. Mereka dapat menjadi Peserta Bukan Penerima Upah (BPU) BPJS Ketenagakerjaan," terangnya.
 
 
Tetty memastikan seluruh program yang diusung BPJS Ketenagakerjaan memiliki satu tujuan, yaitu untuk semakin memperluas perlindungan bagi seluruh masyarakat Indonesia, baik yang bekerja di sektor formal maupun di sektor informal.
 
"Ayo sejahterakan pekerja sekitar anda. Cukup hanya dengan Rp 16,800,- per bulan kita memberikan value sebagai manusia yang berbudi dan bermartabat untuk orang-orang di sekitar kita. Ini karena manfaat utama Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian," tandasnya.
 
Tetty menegaskan fakta ini adalah bukti negara hadir untuk memastikan seluruh pekerja dan keluarganya dapat bekerja dengan aman dan hidup sejahtera. 
 
"Meski tak dapat menggantikan kehadiran orang tersayang, namun kami berharap manfaat yang diberikan BPJS Ketenagakerjaan dapat membantu keluarga melanjutkan hidupnya dengan layak dan bebas cemas,” katanya..
 
 
Tetty juga mengajak seluruh peserta untuk selalu memastikan diri dan orang-orang terdekat terlindungi program jaminan sosial ketenagakerjaan agar bisa tetap bekerja keras bebas cemas. 
 
"Kami juga memastikan BPJS Ketenagakerjaan selalu siap melayani yang terbaik kepada peserta dengan prima dan sepenuh hati," tuturnya.
 
Target BPU Ditingkatkan 
 
Tetty mengungkapkan dalam rangka menyemarakkan Hari Pelanggan Nasional 2023, pihaknya tidak hanya melakukan sosialisasi saja. Tetapi juga melakukan kunjungan ke rumah sakit di daerah Jakarta Utara yang selama ini menjadi mitra BPJS Ketenagakerjaan dalam melayani nasabah BPJS Naker. Misalnya seperti melayani nasabah akibat kecelakaan tenaga kerja.
 
 
Sebagai contoh, Tetty menunjukkan ada nasabah BPJS Ketenagakerjaan Pekanbaru yang sudah dirawat selama sekitar 7 tahun dengan biaya hampir sekitar Rp7 Miliar dan masih terus dirawat hingga kini, karena nasabahnya dalam kondisi koma.
 
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Pluit Jakarta, Tetty Widayantie berinteraksi dengan salah seorang peserta Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan dari Peserta Bukan Penerima Upah (BPU) di Hari Pelanggan Nasional 2023
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Pluit Jakarta, Tetty Widayantie berinteraksi dengan salah seorang peserta Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan dari Peserta Bukan Penerima Upah (BPU) di Hari Pelanggan Nasional 2023 (AG Sofyan )
"Untuk BPJS Naker Cabang Pluit, kasus yang sering terjadi adalah penggantian anatomi tubuh akibat kecelakaan kerja karena hampir sebagian besar kepesertaannya mereka para pekerja industri," katanya.
 
Kedepannya, BPJS Ketenagakerjaan Cabang Pluit masih akan terus menargetkan mencapai 203 ribu peserta aktif, yang saat ini masih 191 ribu peserta atau sekitar 90 persen. Dan untuk BPU, targetnya 66 ribu, yang saat ini sudah mencapai 38 persen.
 
 
"BPU ini masih menjadi pekerjaan rumah kita, karena belum 50 persen. Untuk itu, kami secara aktif bekerjasama dengan mitra-mitra BPJS Naker agar bisa menjangkau tenaga kerja yang belum dilindungi. Salah satu program yang kami usung untuk mendukung BPU ini melalui agen Penggerak Jaminan Sosial (Perisai)," tuturnya.
 
Pada kegiatan interaksi dengan nasabah di Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Pluit, Tetty mengimbau peserta yang sudah mengambil dana program JHT-nya agar memastikan kembali dirinya maupun keluarganya untuk secara mandiri mendaftarkan diri kembali menjadi peserta Bukan Penerima Upah Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.
 
"Dengan kembali mendaftarkan diri menjadi peserta BPU, maka dirinya maupun keluarganya tetap terlindungi oleh program BPJS Ketenagakerjaan dan dapat kembali bekerja di sektor informal dengan rasa aman dan tenang tanpa kecemasan lagi," ucapnya.
 
 
Ia menyebutkan kendala dalam menjangkau tenaga kerja sektor informal ini, bisa karena ketidaktahuan atas program BPJS Ketenagakerjaan atau bisa juga ketidakmampuan untuk membayar preminya.
 
"Mayoritas memang tenaga kerja informal, yang kami sebut tenaga kerja rentan. Sehingga, kami menggandeng mitra maupun Pemda untuk membantu kami menjangkau para tenaga kerja rentan ini," ungkap Tetty. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat