unescoworldheritagesites.com

Kopi Robusta dan Vanili Organik, Hantarkan Desa Sajang Mendunia - News

Kadiskominfotik NTB Najamuddin Amy (dua dari kanan) dan pejabat lainnya menunjukkan kopi organik Sajangyang mendunia. (Suara Karya/Hernawardi)

: Desa Sajang, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur telah ditunjuk sebagai Kawasan strategis nasional karena Sembalun ini memiliki keunggulan dari sisi pariwisatanya, disamping pertanian dan perkebunan.

Hasil perkebunan misalnya yang khas kopi Sajang yang original (asli) yakni Kopi Robusta yang sudah mendunia dan sudah dikemas jadi yang pemasarannya sudah merambah keluar daerah bahkan ke luar negeri seperti Malaysia, Australia, Erofa dan Amerika.

“Selain itu juga hasil perkebunan lainnya yang paling disukai adalah hasil vanilinya dengan level organik. Namun produknya masih kurang, karena itu peluang kerjasama terus kami harapkan dengan pihak luar,” kata Kepala desa Sajang, HL Kanahan, Jumat (2/2/2024) dihadapan pejabat Dinas Kominfoto. 

Baca Juga: Investigasi, Rantai Pasok Telur di Jaringan Gerai Kopi  Ditemukan Kekejaman Serius Terhadap Hewan

Ia juga menyebut hasil pertanian lainnya dari Desa Sajang diantaranya, kedelai Ida Mame kedelai khas Sajang, bawang merah, bawang putih dan tanaman agribisnis lainnya. 

HL Kanahan juga menyinggung potensi pariwisata Desa Sajang. Dengan keindahan alamnya para wisatawan bisa menikmati keindahan alam di Lembah rinjani dengan gunung yang menjulang tinggi dengan pemandangan yang eksotik. Semua panorama alam itu bisa dinikmati dari Bukit Pemedengan.

Baca Juga: Tentrem White Coffee SidoMuncul Siap Diseruput, Irwan Hidayat: Ini Kopi Premium Kualitas Bintang Lima Khas Semarang!

“Meski demikian sumberdaya alam yang tersedia tdak diimbangi dengan kemampuan dan ketersediaan sumberdaya manusia untuk mengelola alam Sembalun termasuk Desa Sajang yang begitu kaya akan kenidahan panorama ala mini,” tukasnya.

Kades Sajang juga menyinggung pemasaran akan potensi sumberdaya alam dengan keindahannya dan hasil pertanian yang melimpah. Ditengah era digitalisasi saat ini pengetahuan dan teknis pemasaran sangat diperlukan. Kedatangan Kominfotik NTB ke desa Sajang setidaknya bisa menjadi jalan tengah atau jalan keluar dalam hal pemasaran yang lebih intensif melalui jalur digital.

“Selain itu kami akui sendiri masyarakat kami utamanya dari generasi milenial masih minim pengetahuannya terkait pemasaran digital ini. Mudah-mudahan kunjungan Diskominfotik ini tidak saja terbatas saat Jumat Salam seperti ini, namun berharap juga agar terbangun kerjasama dan pembinaan yang lebih berkelanjutan di masa yang akan datang,” harapnya.

Baca Juga: JICC Memulai Perjalanan Spektakuler: Merayakan Industri Kopi Indonesia dengan Konferensi Hulu ke Hilir

Kades Sajang juga mengungkapkan pengalamannya, bahwa selama kepemimpinannya cara menggerakkan masyarakat untuk terus berpartisipasi dalam membangun desa dan bisa memanfaatkan peluang yang ada dengan sebaik-baiknya yakni dengan memberikan contoh sekaligus bukti gerakan itu.

“Seperti kami bersama perangkat desa yang ada terinspirasi untuk membangun fasilitas-fasilitas wisata seperti homestay atau penginapan, dengan harapan bisa ditiru dan menjadi motivasi warga lainnya utamanya para generasi muda. Ini menjadi pemacu bagi generasi di sini untuk bisa mencobanya,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama Kades Sajang juga menyampaikan ketersediaan infrastruktur termasuk jalan-jalan desa masih perlu mendapat perhatian. Ruas jalan desa saat ini sepanjang 35 kilometer. Dari panjang iitu baru 30 persennya saja yang baru bisa diaspal yang diperoleh dari dana desa dan dana aspirasi dewan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat