unescoworldheritagesites.com

Bisnis Jasa Angkutan Barang KAI Melonjak Di Era Corona - News

SURABAYA: Penurunan jumlah penumpang akibat pandemi Covid-19 (Corona) yang tak kunjung tuntas, ternyata tidak membuat bisnis PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyusut. Bahkan belakangan, perusahaan plat merah ini berusaha memaksimalkan bisnis jasa angkutan barang, yang belakangan semakin banyak dibutuhkan masyarakat.

Menurut Manager Humas KAI Daops 8 Surabaya, Suprapto, telah terjadi peningkatan volume angkutan barang yang siginfikan pada Maret 2020 dibandingkan Februari 2020. "Pada Maret 2020 KAI mengangkut 4,2 juta ton, atau naik 16% dibanding periode Februari 2020 yang hanya 3,6 juta ton,” ujarnya, Selasa (21/4/2020).

Secara nasional, kata dia, juga  terjadi kenaikan volume angkutan barang yang disumbang oleh peningkatan angkutan perkebunan. Sektor ini mencatatkan kenaikan angkutan hingga 400% atau dari 12 ribu ton menjadi 61 ribu ton.

Sementara angkutan klinker juga melonjak hingga 159% dari 43 ribu ton menjadi 114 ribu ton, angkutan batu bara naik 15% dari 2,6 juta ton menjadi 3 juta ton, peti kemas naik 8% dari 373 ribu menjadi 404 ribu, dan angkutan retail naik 4% dari 11 ribu ton menjadi 12 ribu ton. Pihaknya berusaha mempercepat pendistribusian logistik yang dibutuhkan di berbagai daerah, terutama logistik yang sangat dibutuhkan untuk penanganan Covid-19.

Pihaknya juga memastikan kesiapannya untuk melayani distribusi bahan pangan selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSSB) yang sudah diterapkan di berbagai daerah. “Kami siap mendistribusikan bahan pangan seperti beras, buah-buahan, sayur-sayuran, dan lainnya dengan aman, tepat waktu, dan efisien,” ujarnya.

Dia menjelaskan, Rail Express yang merupakan layanan angkutan barang Station to Station itu menyediakan jasa angkutan dengan harga terjangkau dan tersedia merata di 60 stasiun di Pulau Jawa. Pelanggan cukup menyerahkan barang ke loket Rail Express di stasiun dan mengambilnya di loket Rail Express stasiun tujuan.

Sementara berdasarkan Permenkes No 9 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19, kata dia, perusahaan transportasi logistik untuk bahan pangan tetap dapat beroperasi tanpa pembatasan.
“Semoga layanan ini dapat membantu masyarakat yang ingin mendistribusikan barangnya pada masa Pandemi Covid-19,” kata  Suprapto.

Sebelum terjadi pandemi Covid-19, Rail Express sudah rutin melayani angkutan bahan pangan seperti telur dari Blitar ke Jakarta, bawang merah dari Nganjuk ke Jakarta, salak dari Purwosari ke Jakarta, sayur dan buah dari Malang dan Kebumen ke Jakarta dan Bandung. Mereka juga melayani angkutan bahan pangan lainnya ke berbagai tujuan.

Terhitung mulai Maret 2019, pihaknya mengklaim telah terjadi perubahan pola bisnis di angkutan barang hantaran (Rail Express) yang sebelumnya mengunakan sistem Bisnis to Bisnis (B to B) menjadi sistem Bisnis to Costumer (B to C). Pada pola sebelumnya, konsumen yang ingin mengangkut barang dengan mengunakan angkutan kereta api, harus mengunakan jasa ekspeditur untuk bisa diangkut dengan kereta api.

Tapi dalam  pola bisnis yang baru ini, masyarakat perorangan maupun pihak bisnis lainnya bisa langsung berhubungan dengan PT KAI di loket yang telah disediakan untuk mendapatkan layanan angkutan barang hantaran kereta api.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat