unescoworldheritagesites.com

Asia Sejahtera Mina Garap Pasar Rumput Laut Baru - News

SURABAYA: Melambatnya pertumbuhan ekonomi dunia  terutama yang terjadi di China, telah berdampak signifikan terhadap permintaan rumput laut dari dalam negeri. PT Asia Sejahtera Mina Tbk yang selama ini fokus mengekspor rumput laut ke China akhirnya mencari terobosan dengan terus berupaya mencari pasar baru di tingkat domestik dan internasional.

Menurut Direktur Utama PT Asia Sejahtera Mina, Indra Widyadharma, data hingga Juni 2020 mencatatkan penjualan rumput laut kering hanya 7.827 ton atau turun 15,11 persen dibanding periode sama tahun lalu. "Penyebabnya adalah penurunan  permintaan dari pembeli, akibat efek Covid-19 pada semester I tahun ini," ujarnya,  Kamis (28/8/2020).

Pendapatan perusahaan berkode emiten AGAR ini hingga Juni 2020, hanya sebesar Rp141,4 miliar. Angka ini lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp160,1 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan, jumlah asset tahun ini Rp189,3 miliar atau lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp196,8 miliar. Sedangkan rasio keuangan  lancar kali ini 2,21%, ROA 0,94%, ROE 1,62% dan Ebitda terhadap pendapatan 1,77%.

Menurut Indra, imbas Covid-19 yang paling berat dialami perusahaan pada Maret 2020. Tetapi mulai Juli 2020, volume ekspor ke China secara bertahap mulai ada peningkatan.

Diakui, hingga saat ini pihaknya masih mengandalkan ekspor rumput laut ke China yang menjadi tempat asal penyebaran Virus Covid-19 tersebut.  Pihaknya melakukan alternatif dan kini sudah mulai mendapatkan pasar baru di Chili dan terus menjajagi pasar baru di Amerika Selatan, Eropa dan berbagai negara seperti Vietnam, Korsel dan Jepang.

Selain mengincar pasar baru, Asia Sejahtera Mina juga mengembangkan perencanaan sektor hulu. "Kami mengembangkan kerja sama dengan kelompok tani, agar dapat menghasilkan rumput laut berkualitas," ujarnya didampingi salah satu direktur, Agnes Kristina.

Mereka juga berupaya merancang perencanaan pada sektor hilir.  Perusahaan yang berkedudukan di Jakarta dan  berdiri sejak 27 Agustus 2008 ini akan memproses rumput laut agar bisa menaikkan nilai tambah.

Sementara hasil Rapat Umum Pemegang Saham  Tahunan, perseroan  menyetujui dan mengesahkan laporan tahunan untuk tahun buku 2019. Pemegang saham menyetujui untuk menggunakan laba perseroan 2019 untuk kegiata  operasional perusahaan tahun buku 2020.

Mereka juga menyetujui dan memberi wewenang Rapat Dewan Komisaris untuk menentukan honorarium direksi perusahaan.  Mereka juga setuju mengangkat dewan komisaris baru,  Bayu Aji sebagai komisaris utama dan Thelly Rope sebagai komisaris independen.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat