unescoworldheritagesites.com

Realisasi Anggaran Belanja Infrastruktur Hingga 1 November 2020 Capai 68 Persen - News

JAKARTA: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melanjutkan program kerja melalui belanja infrastruktur PUPR, seperti pembangunan dan pemeliharaan bendungan, irigasi, jalan, jembatan, sanitasi, sistem air minum, penataan kawasan, infrastruktur di  kawasan strategis pariwisata, rumah MBR. Hal ini, dalam rangka meningkatkan daya saing sekaligus menjadi stimulus bagi sektor riil untuk tetap bertahan dan tumbuh pada masa Pandemi COVID-19 ini.

Tercatat hingga 1 November 2020, dari total pagu anggaran tahun 2020 sebesar Rp87,76 triliun telah terealisasi penyerapan anggaran program sebesar Rp59,47 triliun atau 68%. 

"Pada masa Pandemi COVID-19 ini, pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan akibat dari turunnya investasi, demikian juga ekspor impor, sehingga untuk menunjang pertumbuhan ekonomi, Pemerintah mengandalkan belanja APBN untuk pembangunan infrastruktur," kata Menteri Basuki beberapa waktu lalu . 

Total anggaran tahun 2020 sebesar Rp87,76 triliun terdiri dari program reguler sebesar Rp75,44 triliun dan program pembangunan infrastruktur dengan skema Padat Karya Tunai (PKT) melalui 16 program dengan anggaran sebesar Rp. 12,32 triliun. Program tersebut diantaranya untuk pembangunan irigasi kecil, sanitasi, jalan produksi, dan rumah swadaya. 

Khusus untuk program PKT dengan target penerima manfaat sebesar 638.990 orang. Hingga awal November 2020, realisasi PKT  telah mencapai Rp10,80 triliun atau sebesar 87,7 % dengan jumlah tenaga kerja yang telah terserap sebanyak 630.990 orang atau sekitar 98,7 %. 

Dari total sebanyak 16 program PKT, secara keseluruhan 11 program telah mendekati tuntas, meliputi: Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI), Operasi dan Pemeliharaan (OP) Air Tanah & Air Baku, OP Irigasi dan Rawa, Tugas Pembantuan OP Irigasi dan Rawa, Revitalisasi Drainase Jalan, Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas), ), Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R), Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW), penataan Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU), serta Pembangunan Baru dan Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya.

Disamping itu juga dialokasikan anggaran sebesar Rp1,36 triliun untuk mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) berupa perluasan Program Padat Karya berupa revitalisasi saluran drainase jalan nasional sepanjang 5.000 km dengan anggaran Rp1 triliun dan pembelian produk rakyat berupa material tambalan cepat mantap (CPHMA) sebanyak 100.000 ton sebesar Rp200 milar, modular RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat) sebanyak 5.495 unit senilai Rp125,6 miliar, Modular RUSPIN (Rumah Unggul Sistem Panel Instan) 272 unit senilai Rp5 miliar, kemudian pembelian produk rakyat seperti Big Gun Sprinkler, Tandon Air dan Biodegester. 

Selain itu untuk mendukung peningkatan konektivitas, dialokasikan anggaran untuk pembelian karet petani sebanyak 11.338 ton senilai Rp120 miliar dan pembelian Resin Ester 790,42 ton sebesar Rp25 miliar. Hingga saat ini total realisasi penyerapan untuk pembelian produk rakyat hingga saat ini adalah 57,7% senilai Rp281 miliar dari total pagu Rp487,8 miliar.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat