unescoworldheritagesites.com

PT SAF Atasi Pencemaran Udara Berkat Gandeng BBTPPI - News

 Cerobong asap PT SAF.(foto,ist)

MAGELANG: Pencemaran lingkungan karena limbah industri kerap terjadi, bail berupa pencemaran air atau udara. Seperti yang dihadapi PT Sido Agung Farm (SAF) yang berlokasi di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah (Jateng).

Perusahaan yang bergerak di bidang pakan ternak itu sempat bermasalah dengan limbahnya, Khususnya, yang terkait dengan pencemaran udara dan debu.

Direktur PT SAF Asrokh Nawawi, di Magelang, Jateng, Selasa (17/11/2020) menjelaskan, saat perusahaannya sedang dalam tahap commisioning, dalam prosesnya menghadapi satu kendala.

"Ada protes dari lingkungan masyarakat sekitar, yang mengeluhkan pencemaran udara dan debu," ujarnya. Awalnya, lanjut dia, PT SAF mencoba mengatasi sendiri, tetapi dalam perjalanannya mengalami kegagalan.

"Lalu, kami berkonsultansi ke Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri (BBTPPI) Semarang. Selanjutnya ditindaklanjuti dengan dilakukan survei, dianalisa, serta dibuatkan desain dan peralatannya,” tutur Asrokh.

Seperti diketahui, parameter dominan yang keluar dari mesin press pakan ternak, akan menimbulkan kebauan. Antara lain H2S (Hidrogen sulfida), NH3 (Amoniak), kadar air, dan partikulat.

Parameter itu, jika terpapar manusia dapat menimbulkan masalah kesehatan terutama gangguan ISPA. Emisi kebauan ini tidak dapat dihindarkan, tetapi bisa dikendalikan dengan alat pengendali emisi.

Asrokh mengungkapkan, akibat pencemaran itu perusahaannya sempat berhenti beroperasi, karena ada surat pemberhentian sementara dari Bupati Magelang.

Dijelaskan lebih lanjut, sebelumnya PT SAF menggunakan wet scrubber tetapi mengalami masalah dan tidak efektif. Akhirnya setelah berkonsultansi dengan BBTPPI dapat berhasil dengan menggunakan inovasi teknologi dry filter.

Sekarang, PT SAF memiliki 2 (dua) cerobong setinggi 68 meter, dry filter berfungsi untuk menyaring udara dan uap yang keluar dari mesin press pakan ternak.

“Saat ini, PT SAF telah beroperasi kembali karena sudah memenuhi semua hal yang mungkin menjadi hambatan kami sebelumnya. Untuk itu, kami sampaikan terima kasih kepada BBTPPI atas bantuan dan dukungannya,” ungkapnya.

Di bagian lain, Kepala BBTPPI Semarang Ali Murtopo Simbolon menyatakan, banyak jenis alat pengendali emisi kebauan yang biasa diterapkan pada industri, tetapi perlu disesuaikan dengan kondisi industri masing-masing. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan pemilihan alat antara lain jenis emisi, jenis parameter, letak penempatan, dan biaya.

“BBTPPI menciptakan mesin dry filter dan mendesain cerobong asap milik PT SAF, yang semula hanya setinggi 32 meter menjadi 68 meter yang bertujuan untuk mengurai bau di udara," terang Ali.

Dengan pertimbangan itu, lanjutnya, adsorber dengan media karbon aktif sangat tepat untuk mengurangi dampak kebauan yang teremisikan dari unit proses produksi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat