PURWAKARTA: Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Puteri Anetta Komarudin, B.Com menyebut dampak pandemi telah menyebabkan terjadinya penurunan produktifitas pelaku UMKM perempuan.
"Berdasarkan data, 64 persen dari UMKM Indonesia dikelola dan digerakkan oleh perempuan. Dari keseluruhan UMKM yang dikelola oleh perempuan, 93 persen di antaranya mengaku terpengaruh signifikan pada kondisi pandemi ini. Khususnya di sektor penjualan," kata Puteri Komarudin dalam acara diskusi yang digelar secara virtual oleh Himpunan Alumni Santri Tarbiyah Islamiyah (Ma'had Tarbiyah Islamiyah di Purwakarta, Minggu (8/8/2021).
Puteri Komarudin menjadi pembicara bersama Wagub Jawa Barat, H. Uu Ruzhanul Ulin, SE; Dewan Pengasuh PP Tarbiyah Islamiyah, Drs. KH. Ihsan Kamil, MM.PD,; Gus Deni Ahmad Haidar selaku Ketua PW GP Anshor Jabar; Drs Purwanto, M.Pd sebagai Kadinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta; H.Munawir Sulaeman, M.Ag bertindak sebagai Kepala Kantor Kemenag Purwakarta dan Gugun Gumilar, Ph.D (Candi) yang dikenal sebagai pendiri IDE Indonesia serta Ahmad Abqori sebagai Ketua Hasta.
Diskusi secara virtual yang diikuti ratusan santri dan anak muda Purwakarta ini mengambil tema "Pemuda dan Masa Depan Indonesia".
Untuk mengatasi masalah ini, Putkom, sapaan Srikandi Milenial Beringin ini mendorong para lembaga dan atau institusi yang dimiliki negara untuk lebih banyak membuat stimulus bagi pengembangan wirausaha perempuan, terutama mereka yang bergerak di sektor UMKM.
"Saya sangat mendukung langkah perbaikan ekonomi bagi perempuan. Kita perlu arahkan wirausaha perempuan untuk memanfaatkan berbagai bantuan dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang disediakan pemerintah seperti subsidi bunga kredit UMKM, penjaminan kredit UMKM, subsidi bunga KUR, bantuan produktif ultra mikro, KUR Super Mikro, Pembiayaan Ultra Mikro (UMi)," tutur wakil rakyat Senayan Dapil Jabar VII (Kabupaten Bekasi, Karawang, Purwakarta) ini.
Anak sulung politisi senior Golkar dan mantan Ketua DPR RI, Ade Komarudin (Akom) ini juga merasa perlu terus mengajak dan mendukung pemuda maupun perempuan untuk menjadi wirausaha.
"Apalagi sekarang rasio kewirausahaan kita masih sekitar 3,47 persen atau lebih rendah dibandingkan Thailand (4%), Malaysia (4,74%), Singapura (8,76%). Makanya, kita perlu dukung pengembangan kewirausahaan bagi pemuda dan perempuan. Apalagi data Kemenkop UKM menyebut 35 persen pemuda Indonesia memiliki hasrat besar untuk menjadi pengusaha," jelas Ketua Delegasi Indonesia untuk Y20 Summit 2021 ini.
Putkom juga intens mendorong para pemuda, khususnya perempuan untuk terjun menjadi wirausaha. Dia mengaku ikut menfasilitasi pelatihan dan pengembangan UMKM yang dilakoni oleh para perempuan dan pemuda di dapilnya bekerja sama dengan mitra kerjanya di Komisi yang berkaitan dengan keuangan dan perbankan ini.
Pengurus KPPG sebagai sebagai sayap perjuangan perempuan Golkar ini menyebut pemanfaatan teknologi saat ini menjadi pilar penting dan solusi cerdas atas masalah yang dihadapi oleh para pengusaha perempuan di masa pandemi.
"Maka alternatif untuk membuat perusahaan rintisan atau start up bisa menjadi pilihan cerdas dan taktis. Terlebih lagi, Indonesia saat ini sudah menjadi salah satu dari lima negara besar pengguna start up berskala global," ungkap kader muda SOKSI ini.
Dia menegaskan para pelaku UMKM harus cepat beradaptasi, responsif dan lebih kreatif untuk memanfaatkan digitalisasi seluruh aspek kehidupan untuk mendukung bisnis yang dijalankan oleh para pelaku tersebut.
"Data menunjukkan baru 19 persen saja dari para pelaku UMKM yang hanya memanfaatkan teknologi dalam memasarkan produknya," bebernya.
Puteri kembali mengingatkan pentingnya keterlibatan perempuan dalam mewujudkan visi Indonesia 2045 harus dipersiapkan dan didorong sejak saat ini. Artinya, pemuda khususnya perempuan juga memiliki andil yang besar untuk berkontribusi pada negara agar Indonesia bisa bangkit dari pandemi dan meraih Visi Indonesia 2045 pada peringatan 100 tahun Kemerdekaan Indonesia.