unescoworldheritagesites.com

Menginjak Pasar Digital, UMKM Harus Memiliki Produk Berdayasaing - News

Istimewa.

JAYAPURA: Setelah menggelar Bimbingan Teknis tentang Adopsi Teknologi Digital untuk UMKM, Direktorat Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Kominfo melanjutkan kunjungan ke beberapa sentra UMKM di Papua. Dalam rangka monitoring dan evaluasi kegiatan Active Selling 2021, tim Aptika bermaksud melihat secara langsung proses bisnis UMKM yang berjejer di kawasan Pantai Holtekamp, Jayapura agar mendapatkan data-data yang valid sebagai dasar perencanaan program-program UMKM tahun mendatang.

Banyak UMKM di Papua yang telah memakai platform-platform digital untuk menunjang bisnisnya. Dari mereka banyak juga yang sudah sukses memperbesar keuntungan dengan berjualan lintas pulau. Platform media sosial dan marketplace berhasil diterapkan untuk memperluas pasar. Namun penerapan aplikasi-aplikasi kasir dan agregator rupanya sangat kurang. Padahal, dua apliaksi ini mampu membuat proses bisnis lebih efektif dan efisien.

Dua komoditi primadona dari Papua yang merambah pasar nasional adalah Kopi dan Buah Merah. Kepada UMKM Produsen Sektor Pengolahan, Sumarno, Koordinator Adopsi Teknologi Digital UMKM, Kementerian Kominfo mendorong mereka untuk menerapkan aplikasi agregator untuk mempermudah monitoring toko online dan aplikasi kasir untuk mempermudah pembukuan. 

Wamby, seorang pedagang yang memproduksi asesoris khas papua telah enam tahun melapak di bibir Pantai Holtekamp. Ia juga memproduksi berbagai cemilan dari pisang yang ia jajakan secara offline maupun online melalui media sosial. Kepada Sumarno, Wamby bercerita tentang tren berjualan asesoris asli daerah yang ramai ketika ada acara-acara besar yang digelar. Karena terkenadala dengan ongkos kirim, Wamby lebih banyak menerima order di seputar Papua saja, belum mampu menembus pasar nasional.

Wamby dan UMKM-UMKM lainnya berterimakasih atas kunjungan dari pemerintah pusat. Bagi mereka perhatian yang besar merupakan motivasi berharga untuk dirinya lebih bersemangat memproduksi dan memasarkan produk-produk khas Papua. Ia  berharap dapat memasarkan produk-produk khas Papua ke pasar yang lebih luas yakni pasar nasional.

“Terimakasih sudah mengunjungi kami, sudah memberikan motivasi dan semangat untuk kami terus berkarya. Kami berharap kedepannya bisa memperkenalkan aksesoris Papua baik di Papua maupun luar Papua,” ungkapnya.

Kepada Wamby, Sumarno berpesan agar produk-produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang bagus sehingga memiliki daya saing tinggi. Sumarno juga berharap pengusaha-pengusaha besar dapat mengaplikasikan asesoris-asesoris asli Papua ke dalam produk dan olahan lainnya.
“Banyak asesoris Papua yang sebetulnya bisa diaplikasikan ke produk-produk lain. Misalnya noken yang bisa diaplikasikan ke dalam bentuk tas yang lebih moderen. Atau lembaran kulit kayu yang bisa dijadikan hiasan atau asesoris lain yang jauh lebih menarik dan memiliki nilai jual tinggi,” kata Sumarno.
Terkahir Sumarno mengungkapkan optimisnya terhadap UMKM-UMKM Papua.

“Papua ini sangat indah, ayo kita berkreasi agar produk-produk asli Papua bisa bersaing dengan produk-produk daerah lainnya. Saya yakin dengan keuletan dan kegigihan, lalu dengan memanfaatkan jalur-jalur digital, UMKM Papua bisa berbicara banyak di kancah Nasional maupun Internasional, " pungkas Sumarno.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat