unescoworldheritagesites.com

Konsep Wali Amanah Sistem Ekonomi Syariah Referensikan Advokasi Sosial-Pemberdayaan - News

TANGSEL: Pengembangan usaha sebagai pemenuh kebutuhan hidup hingga sarana menyejahterakan masyarakat membutuhkan lembaga sebagai pendamping dan penyokong. Lembaga yang mampu melakoni peran inilah yang ingin diwujudkan dalam gagasan konsep Wali Amanah di sistem ekonomi syariah.

Rektor ITB Ahmad Dahlan Dr. Mukhaer Pakkanna, SE, MM, mengungkapkan gagasan Wali Amanah yang mampu mengambil bagian dalam menyejahterakan masyarakat tidak berbeda jauh dengan yang dilakukan oleh Muhammadiyah.

"Gagasan Wali Amanah yang disampaikan ini sangat menarik untuk dikaji. Mengingat konsep Wali Amanah yang dikenal saat ini adalah Wali Amanah sebagai bagian dari konsep pasar modal. Tapi saat konsep yang diajukan ini memiliki cakupan yang lebih luas maka konsep ini bisa dikaji berdasarkan setiap keilmuan," kata Dr. Mukhaer Pakkanna dalam acara Bank Banten Goes to Campus di Kampus ITB Ahmad Dahlan Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (20/11/2021).

Walaupun konsep ini belum akan menjadi bagian dari kurikulum, Mukhaer menyatakan konsep ini akan menjadi bagian pembahasan dari pihak akademik.

"Ide dari industri itu harus menjadi bagian dari kegiatan kampus. Tak hanya akan meningkatkan akreditasi kampus tapi juga akan mendorong penyelarasan kegiatan dan akan memperbanyak kajian komprehensif terhadap gagasan Wali Amanah tersebut," ungkapnya.

Ia menegaskan konsep Wali Amanah sejalan dengan roh Muhammadiyah, Al Maun, yang mereferensikan advokasi sosial dan pemberdayaan.

"Dan ITB Ahmad Dahlan merupakan varian dari Muhammadiyah yang mengembangkan tagline socioentrepreneurs yang inline dengan Al Maun," tandas Rektor Mukhaer.

Untuk mewujudkan tagline ini, sebuah perguruan tinggi harus memiliki networking pentahelix.

"Keterhubungan akademik dengan pemerintah, dunia usaha atau industri, masyarakat dan media akan mendorong suatu inovasi akan menjadi bagian dalam mendorong gerakan mensejahterakan masyarakat. Jadi perguruan tinggi atau akademik tak hanya menjadi elitis menara gading," ucapnya.

Di tempat yang sama, Direktur Utama Bank Banten Agus Syabarruddin menyatakan sebagai bankers yang sudah berpengalaman puluhan tahun, ia melihat bahwa pelaku usaha tidak hanya membutuhkan modal dana belaka.

"Tapi juga butuh coaching, motivasi atau technical advisor untuk memastikan usaha mereka dapat berkembang, berkelanjutan, dan memiliki kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan mereka. Tanpa melupakan perputaran modal dan investasi kedepannya," ujar Agus Syabarruddin.

Lebih lanjut Dirut Agus mengungkapkan perlunya terobosan untuk mengoptimalkan sistem ekonomi syariah, dalam artian memastikan interaksi antara pemilik modal dan pelaku usaha untuk memberikan hasil optimal.

"Inilah yang mendorong gagasan Wali Amanah, yang bukan hanya sebagai pengelola dana tapi juga menjadi mitra bagi pelaku usaha dan pemilik modal. Mitra yang mampu menjadikan pelaku usaha mendapatkan modal, pelatihan, dan juga membuka akses pasar dan pemilik modal mendapatkan keuntungan dari perputaran dananya," urainya.

Konsep Wali Amanah ini, jelas Agus, akan mampu mengelola dana dari pemilik modal dapat berkembang secara aman dan pengusaha dapat mencapai target yang sudah ditetapkan bersama.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat