unescoworldheritagesites.com

Mahasiswa ITTelkom Surabaya Serahkan Inovasi Mesin Pengering Rumput Laut - News

SURABAYA: Institut Telknologi Telkom  (ITTelkom) Surabaya menyerahkan karya inovasi mesin pengering rumput laut, untuk kelompok pembudidaya rumput laut Sidoarjo. Inovasi ini merupakan bagian dari terobosan yang diberikan dalam kompetisi Innovillage 2021.

Menurut Ketua Tim Mahasiswa ITTelkom Surabaya, Naufal Ammar Badri, saat musim penghujan seperti ini, sangat sulit para pelaku budidaya rumput laut kesulitan mengeringkan hasil panen mereka. "Mesin karya inovasi kami ini bukan hanya dapat membersihkan rumput laut dari kerang kecil namun juga dapat mengeringkan," ujarnya,  Minggu (28/11/2021).

Mesin ini dilengkapi dengan kontrol sistem menggunakan layar touch screen dengan durasi yang dibutuhkan 10 menit. Sementara pengeringnya, masih akan terus dikembangkan melalui riset lebih lanjut dan diperlukan kerja sama bila dibutuhkan perbaikan di masa mendatang.

Mesin yang menjadi solusi  untuk mengatasi permasalahan kelompok pembudidaya rumput laut Sidoarjo ini diserahterimakan pada Kamis, (25/11/2021) di Kampung Rumput Laut Tanjung Sari, Sidoarjo. Hadir dalam kesempatan itu,  ketua kelompok pembudidaya, perangkat Desa, dan para petani rumput laut.

Sementara dari tim dosen  ITTelkom Surabaya, hadir Arliyanti Nurdin ST MT,  Farah Zakiyah Rahmanti SST MT, Riza Akhsani Setyo Prayoga, SKom MMT dan  Bernadus Anggo Seno Aji SKom MKom.

Inovasi ini merupakan bagian dari kompetisi Innovillage 2021, yang merupakan sebuah kompetisi sociopreneurship di bidang teknologi digita. Event ini diikuti ITTelkom Surabaya sebagai kolaborasi PT Telkom Indonesia bersama Telkom University untuk memberikan inovasi nyata berupa pengabdian masyarakat.

Dalam program ini,  mahasiswa didorong untuk menjadi salah satu pionir solusi digital di desa agar bisa lebih berkembang dan berinovatif di tengah pandemi covid-19.

Sementara, Mustofa selaku ketua kelompok kampung rumput laut memastikan bahwa alat ini sangat dibutuhkan untuk menaikkan pendapatan pembudidaya rumput laut nantinya. "Kami jujur, saat musim hujan kami  terkendala untuk proses mengeringkan rumput laut yang ada. Padahal, kami juga telah merambah ke ekspor," ujarnya.

Melalui alat ini, nantinya para petani bisa mengerjakan dua pekerjaan sekaligus.  Tidak hanya membuang kerang-kerang ataupun koral kecil namun juga bisa dikeringkan dalam waktu bersamaan. 

Apalagi, kata dia, untuk ekspor memang dibutuhkan produk yang sudah kering. "Para petani antusias dengan alat ini, dan berharap bisa diproduksi massal," ujarnya.

Pembuatan alat ini sendiri memakan waktu selama 7 minggu, yang diantaranya untuk implementasi dengan survei turun lapang selama 3 hari di Kampung Rumput Laut. Setelah mengetahui permasalahan yang ada maka terciptalah alat ini. 

Mesin pengering rumput laut ini, kata dia, memiliki spesifikasi Mesin Otomasi Raspberry Pi 3 Model B+ 5v 2A, LCD Monitor 7 inch Touchscreen, Motor Dinamo ML80B4 IP55 (220V/50Hz) Crun 20UF / 450V, Fan DC 12V, Pemanas, dan Trafo VOSSLOH-SCHWABE STR 50/12.301 untuk tenaga DC.

Sementara tim mahasiswa yang terlibat  semuanya  berada di program studi Teknologi Informasi,  antara lain Mochammad Fajar, Alfito De Vaga Mayvanny serta dibantu oleh tiga lainnya dalam pengerjaan proyek. Diantaranya Muhammad Faisal Hibatullah, Muhammad Ma’sum Juniyanto, dan Muhammad Arkan Fauzan.  Mereka mengembangkan alat inovasi ini di bawah bimbingan Arliyanti Nurdin ST MT selaku dosen pembimbing Innovillage.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat