unescoworldheritagesites.com

Genjot Regenerasi Petani, Kementan Lepas Puluhan Petani Muda Magang Ke Jepang - News

Kementan lepas puluhan petani muda magang ke Jepang (Dok Kementan)

: Kementerian Pertanian terus mengupayakan lahirnya Petani- Petani Muda. Keseriusan dalam mencetak Regenerasi Petani diwujudkan dalam sejumlah program salah satunya yaitu Magang Bagi Pemuda Tani ke Jepang. Sebanyak 53 orang Pemuda Tani dari 19 Provinsi di Indonesia diberangkatkan di tahun 2022 ini. Dan dilepas secara resmi oleh Menteri Pertanian.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menuturkan, pada tahun ini, masyarakat dunia secara global mulai bangkit dari pandemi Covid-19 yang ditandai dengan dibukanya pintu-pintu kedatangan internasional di banyak negara.

"Kita melihat potensi perluasan pasar
produk pertanian kita secara lokal dan global," kata Mentan SYL. Dikatakannya, pertanian bertanggungjawab menjaga kecukupan pangan bagi 273 juta penduduk Indonesia di masa sekarang dan masa depan dan diharapkan juga bisa memberikan kontribusi bagi pangan dunia secara positif.

Baca Juga: Kartini Milenial, Lina Ozora Sopir Bus AKAP Jakarta-Wonogiri

Baca Juga: Kasus Mirip Indra Kenz, Platform DNA Pro, Sederet Artis Bakal Diperiksa Polda

Baca Juga: Kementan Pastikan Harga Dan Stok Bahan Pangan Pokok Di Pasar Natar Dan Pasar Jatimulyo Aman

Dikatakannya, sektor pertanian menunjukkan kinerja yang baik, bahkan selama pandemi Covid 19. Nilai ekspor pertanian Indonesia antara Tahun 2019 dan 2020 meningkat dari Rp.390,16 T menjadi Rp.451,77 T (naik 15,79%), dan selanjutnya mencapai 625,04 T pada 2021 (naik 38,68%).

"Menghadapi kondisi yang dinamis dengan ketidakpastian harga dan pasokan pangan dunia, dibutuhkan kemauan yang kuat dengan tidak hanya mengandalkan anggaran. Dalam hal ini perlu diterapkan mindsetting agenda dan agenda intellectual," papar Mentan SYL.

53 petani milenial yang dilepas untuk magang ke Jepang berasal dari 19 provinsi, atas perekrutan tahun 2020 sebanyak 31 orang dan perekrutan tahun 2022 sebanyak 22 orang. Sedangkan tahun 2021 tidak dilakukan karena masa pandemi Covid-19.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menambahkan pertanian yang maju, mandiri, dan modern memerlukan adanya SDM yang unggul dan kompeten.

"Kementan melakukan banyak cara supaya peningkatan SDM pertanian berjalan secara masif dan sistematis. Peluang pelatihan atau magang di negara-negara maju dalam bidang pertanian seperti Jepang, Taiwan, Australia, dan Korea harus dimanfaatkan dengan maksimal," ujar Dedi.

Dikatakannya, pembelajaran secara langsung di bawah supervisi petani maju Jepang diharapkan bisa menjadi alat 
transfer teknologi, pengetahuan, etos kerja, dan kreativitas dalam mengembangkan usaha pertanian. 

"Rakyat Jepang yang berjumlah besar dan mengutamakan mutu dan kualitas bisa menjadi pintu kerja sama ekonomi pertanian berupa pemasaran produk yang bernilai tinggi dan menguntungkan," kata Dedi.

Menurutnya, kita tidak berhenti dan berfokus pada pemberangkatan saja, tetapi dipikirkan pula setelah kembali berupa pembinaan dan percepatan perkembangan usaha agribisnis alumni-alumni pelatihan luar negeri. "Mereka yang pulang harus menjadi pionir, role model petani, dan agripreneur yang sukses. Untuk itu, para peserta wajib belajar tidak hanya secara teknis, tetapi juga mental untuk menjadi pengusaha yang tangguh," tegas Dedi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat