unescoworldheritagesites.com

BI Jatim Gelar Capacity Building Pesantren Digipreneur - News

Suasana saat kick off sinergi program


: Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Timur menggelar Capacity Building Pesantren Digipreneur dalam rangka mendukung Presidensi G20 Indonesia 2022, khususnya agenda prioritas terkait optimalisasi inklusi keuangan digital.

Menurut Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Budi Hanoto, sesuai semangat visi G20, Recover Together, Recover Stronger, Pemerintah Indonesia berhasil menunjukkan konsistensinya dalam melakukan inisiasi program kemajuan industri halal.

"Peran ekonomi syariah dalam pemulihan ekonomi Jawa Timur terus dipacu melalui 4 kunci strategi untuk mendukung Optimis Jatim Bangkit tahun 2022, yang salah satunya adalah inklusifitas ekonomi syariah,' ujarnya, Rabu (25/5/2022).

Baca Juga: BI Jatim Ajak Para Santri Lebih Cinta Rupiah Sebagai Simbol Kedaulatan Bangsa

Untuk memperkuat pengembangan ekosistem Eksyar di Jawa Timur, BI Jawa Timur melakukan sinergi dengan berbagai stakeholders seperti Pemerintah Provinsi/Daerah, Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Pondok Pesantren, Koperasi Serikat Bersama Pesantren (KSBP), One Pesantren One Product (OPOP), MUI, Universitas, dan Lembaga lainnya.

Sementara, Pj Sekda Provinsi Jatim, Wahid Wahyudi, menjelaskan bahwa sinergi program Bank Indonesia dan OPOP Jatim menjadi salah satu strategi untuk meningkatkan inklusifitas ekonomi syariah.

Pihaknya juga mengapresiasi Bank Indonesia yang terus menaruh perhatian kepada pengembangan ekonomi syariah, terutama melalui sinergi dengan OPOP Jatim.

Baca Juga: Kiwil Yang Baru Saja Lolos Dari Maut Janji Jadikan Venti Figianti Istri Terakhir

Sebelum pelaksanaan capacity building, Kepala Perwakilan BI Jawa Timur dan Ketua OPOP melaksanakan kick off sinergi 6 program strategis tahun 2022 untuk mengakselerasi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Jawa Timur.

Mulai dari perluasan sertifikasi halal bagi 100 produk pesantren, pelatihan dan sertifikasi Juru Sembelih Halal (Juleha) melibatkan 20 rumah potong hewan.

Termasuk kurasi 500 produk pesantren melalui program Rumah Kurasi, pelatihan koperasi syariah di 50 pesantren. Sertifikasi 50 pengurus koperasi pesantren sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), dan pelaksanaan bootcamp pengolahan pakan ternak dan pelatihan coding bagi pesantren.

Baca Juga: LGBT Menurut Gus Fahrur, Bisa Disembuhkan, Begini Caranya

Setelah menyelesaikan rangkaian kick off sinergi program, kegiatan dilanjutkan dengan capacity building pesantren digipreneur kepada 100 santri yang hadir secara luring dan 200 partisipan daring.

Bank Indonesia mengundang Ibnu Utama Arif selaku Digital Marketing and Product manager 1000 Santri Digital PT Telkom Indonesia untuk menjelaskan berbagai strategi dan pelatihan digital untuk produk pesantren.***

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat