: Pemerintah dinilai terus mendorong para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk bertransformasi digital. Transformasi digital dianggap sangat penting untuk diadopsi, terlebih ketika referensi belanja masyarakat berubah sejak pandemi Covid-19.
Demikian mengemuka dalam Webinar Ngobrol Bareng Legislator bertajuk Optimalisasi Media Sosial Untuk Pemasaran UMKM, yang diselenggarakan di Jakarta, Jumat (19/8/2022).
Webinar via zoom yang diselenggarakan DPR bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) diikuti 250 mahasiswa dari wilayah Sumatera Utara dan sebagian wilayah Jabodetabek menghadirkan Ketua Komisi 1 DPR, Meutya Hafid sebagai keynote speaker, Dirjen Aptika Kemenkominfo, Semuel A Pangerapan dan Digital Marketer, Suciana Galih Prasti sebagai narasumber.
Baca Juga: Turut Meramaikan HUT RI ke-77, BRI Rangkul Pelaku UMKM dalam “BRILian Independence Week
Ketua Komisi 1 DPR, Meutya Hafid mengatakan, UMKM sebagai ujung tombak perekonomian negara, sebaiknya harus bisa memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan produknya.
“Di ruang digital, jangkauan pasarnya lebih luas hingga pelosok daerah. Makanya, pemanfaatan teknologi digital harus sampai ke masyarakat melalui UMKM-UMKM di Indonesia," ujarnya.
Penggunaan jaringan berbasis internet ini, kata Meutya Hafid, dapat berguna untuk memasarkan dan mempercepat penjualan produk. Market di Indonesia sendiri merupakan pasar potensial.
Baca Juga: Khasiat Buah Berry yang Beragam Bisa Perlambat Proses Penuaan
"Untuk itu betapa pentingnya para pelaku UMKM agar bisa melek digital dan pentingnya literasi digital," ungkapnya.
Di tempat yang sama, Dirjen Aptika Kemenkominfo, Semuel A Pangerapan mengatakan, pesatnya perkembangan digital perlu diimbangi dengan kapasitas literasi digital yang mumpuni.
"Literasi digital ini penting agar masyarakat dapat memanfaatkan teknologi digital dengan produktif, bijak dan tepat guna,” katanya.
Baca Juga: Destinasi Wisata di Bali yang Bisa Jadi Daftar List Liburanmu
Ia menilai pandemi Covid-19 telah mengubah cara masyarakat dalam beraktivitas di berbagai lini kehidupan. Hal inilah yang mempertegas bahwa sedang terjadi era disrupsi teknologi.
"Oleh karena itu, pemerintah menyiapkan SDM Indonesia dengan keterampilan digital yang sesuai untuk menghadapi perubahan ini," ujarnya.