unescoworldheritagesites.com

Kolaborasi PBNU dan Prudential Syariah Siap Dukung Indonesia Jadi Pusat Ekonomi Syariah Dunia - News

Presdir Prudential Syariah Omar Sjawaldy Anwar  berjabat tangan dengan Ketum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)  KH Yahya Cholil Staquf menandai Kolaborasi PBNU dan Prudential Syariah siap mendukung Indonesia menjadi Pusat Ekonomi Syariah Dunia  (AG Sofyan )

 
: PT Prudential Sharia Life Assurance atau Prudential Syariah telah meluncurkan kemitraan strategis dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bersamaan dengan momentum RapatKerja Nasional (Rakernas) LazisNU.
 
Kerja sama ini selain mempertegas komitmen berkelanjutan Prudential Syariah, juga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Syariah di Indonesia.
 
 
Omar Sjawaldy Anwar selaku Presiden Direktur Prudential Syariah menyatakan kemitraan Prudential Syariah dengan PBNU ini mencakup kerja sama di berbagai bidang, diantaranya pelaksanaan program literasi dan inklusi keuangan Syariah, edukasi serta kerja sama kesehatan dan pendidikan berbasis Syariah, serta Ziswaf (Zakat Infaq Sodaqoh Wakaf). 
 
"Program-program ini ditujukan kepada masyarakat Indonesia, khususnya warga Nahdliyin yang jumlahnya lebih dari 100 juta orang tersebut," ujar Omar S Anwar kepada wartawan di Jakarta.
 
 
Dengan kerja sama ini, Prudential Syariah semakin memperluas jangkauan kepada masyarakat khususnya warga Nahdliyin, untuk mengakses solusi asuransi jiwa berbasis syariah yang halal, komprehensif dan terjangkau.
 
Kemitraan PBNU bersama Prudential Syariah diharapkan dapat menjangkau komunitas-komunitas muslim, UMKM, dan perempuan, pelajar dhuafa berprestasi, termasuk menjangkau masyarakat di seluruh wilayah di Indonesia yang sedang mengalami bencana alam sehingga dapat membawa keberkahan untuk sesama.
 
 
“Dalam menjalankan komitmen berkelanjutan untuk memperluas jangkauan perlindungan berbasis syariah sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia, Prudential Syariah senantiasa menjalin kerja sama dengan berbagai pihak yang kredibel dan terkemuka. Kami sangat berbahagia dapat bersama-sama dengan PBNU, sebagai organisasi keagamaan terbesar di Indonesia dapat mendorong pertumbuhan ekonomi syariah nasional melalui beragam inisiatif di sepanjang 2023," ungkap Omar. 
 
 
Sementara, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau akrab disapa Gus Yahya mengatakan pihaknya menyambut baik kerjasama PBNU dengan Prudential Syariah, sebagai salah satu perusahaan asuransi jiwa berbasis syariah terkemuka di Indonesia.
 
 
"PBNU bersama Prudential Syariah memiliki tujuan yang sama, yaitu memajukan ekonomi syariah nasional dan mendukung tercapainya aspirasi Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia di 2024. Kami percaya dengan bertumbuhnya ekonomi syariah di Indonesia, maka akan turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tutur Omar.
 
Berdasarkan laporan The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC), populasi muslim di Indonesia diperkirakan sebanyak 237,56 juta jiwa atau setara dengan86,7% populasi di dalam negeri.
 
 
Apabila dibandingkan secara global, jumlah populasi muslim di Indonesia setara dengan 12,30% dari populasi muslim dunia yang sebanyak 1,93 miliar jiwa. 
 
Laporan ini memperlihatkan besarnya potensi yang dimiliki Indonesia untuk mendorong ekonomi syariah sebagai sumber pertumbuhan yang kuat dalam mendukung ketahanan ekonomi nasional dan pada akhirnya, membuktikan keabsahan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah global. 
 
 
"Komitmen berkelanjutan Prudential Syariah untuk menjadi kontributor utama pertumbuhan ekonomi syariah nasional didukung oleh 3 strategi: inovasi, kolaborasi, dan digitalisasi," tandas Omar.
 
Hingga saat ini, kata dia, Prudential Syariah telah melayani dan melindungi lebih dari 500 Ribu peserta dan secara konsisten melakukan upaya meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap ekonomi dan keuangan syariah.
 
 
Melalui Sharia Knowledge Centre (SKC), Prudential Syariah berdedikasi untuk membantu meningkatkan literasi dan inklusi ekonomi syariah masyarakat Indonesia, serta menjadi medium kolaborasi seputar perekonomian dan keuangan syariah. 
 
Omar menjelaskan SKC memiliki pilar informasi, literasi, inovasi, dan kolaborasi,dan dibagi menjadi empat kanal penting, yaitu; Edukasi, Regulasi dan Data, Penelitian serta Pengembangan, serta Bincang Syariah.
 
 
“Kami sangat mengapresiasi PBNU atas terbukanya kerja sama ini. Kemitraan dengan PBNU juga merupakan manifestasi dari sikap gotong royong yang menjadi prinsip utama syariah. Dalam hal ini untuk mengedukasi masyarakat dan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah. Ke depannya, kami akan terus berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, regulator, dan para pemangku kepentingan terkait lainnya untuk meningkatkan literasi dan inklusi syariah agar masyarakat dapat hidup lebih sehat dan sejahtera,” pungkas Omar. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat