unescoworldheritagesites.com

Pimpinan Bantah Abdul Qadir Baraja Ada Kaitannya Dengan Ponpes Ngruki - News

Pimpinan Ponpes Al Mukmin Ngruki Sukoharjo saat menggelar konferensi pers di Ponpes setempat (Endang Kusumastuti)

 

Polda Metro Jaya telah menangkap pimpinan Khilafatul Muslimin, Abdul Qadir Baraja di Lampung. Penangkapan dilakukan bersama Bareskrim Polri, Densus 88 dan Polda Lampung. Dalam pemberitaan di berbagai media,  Abdul Qadir Hasan Baraja disebut-sebut salah satu pendiri Ponpes Al Mukmin Ngruki, bersama Abu Bakar Ba'asyir (ABB).

Atas pemberitaan tersebut, Pimpinan Ponpes Al Mukmin Ngruki membantahnya. Pihak Ponpes menegaskan jika Abdul Qadir Hasan Baraja tidak ada kaitannya dengan keberadaan Ponpes yang berada di Kabupaten Sukoharjo itu.

"Salah satu Pendiri Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki bernama Abdullah Baraja, Bukan Abdul Qadir Hasan Baraja. Dari namanya saja sudah berbeda," jelas Direktur Utama Ponpes Al Mukmin Ngruki Sukoharjo, Ustadz Yahya, dalam konferensi pers di Ponpes Al Mukmin Ngruki, Rabu (8/6/2022).

Baca Juga: Pimpinan Tertinggi Khilafatul Muslimin Ditangkap, Tersangka Dalam Perjalanan Ke Polda Metro Jaya

Selain itu, Ustadz, Abdullah Baraja juga sudah meninggal dunia pada tahun 2007. Ustadz Yahya menegaskan pendiri Ponpes Al Mukmin Ngruki, Abdullah Baraja tidak terkait dengan  NII maupun dengan organisasi Khilafatul Muslimin.

"Ustadz Abdullah Baraja, orangnya konsentrasi hanya dalam yayasan. Beliau juga seorang pengusaha. Saya yakin tidak ada keterlibatan dalam Khilafatul Muslimin, namanya saja beda hanya marganya sama," jelasnya lagi.

Yahya memaparkan jika pendiri Ponpes Al Mukmin, Abdullah Baraja adalah pengusaha batik asli Solo.  Setelah meninggal pada tahun 2007, sejumlah aset miliknya diwakafkan ke Ponpes Al Mukmin Ngruki. 

Baca Juga: Polri Paparkan Kronologi Penangkapan Pimpinan Khilafatul Muslimin

"Ada toko dan bangunan serta tanah di Kota Solo," ujarnya.

Dirinya mengaku sangat dirugikan dengan adanya pemberitaan yang menyatakan Abdul Qadir Hasan Baraja ada kaitannya dengan Ponpes Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo.

"Kami terkejut dengan pemberitaan tersebut karena tidak pernah terlintas sebelumnya. Maka untuk menghindari fitnah, kami langsunh berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) dan Polres Sukoharjo untuk mencari jalan terbaik," jelasnya lagi.

Baca Juga: Pimpinan Tertinggi Khilafatul Muslimin Ditangkap, Tersangka Dalam Perjalanan Ke Polda Metro Jaya

Yahya mengaku dirinya tidak akan menuntut macam-macam selama ada perbaikan berita. Karena yang harus dipahami semua pihak adalah bahwa Ponpes Al Mukmin Ngruki Sukoharjo adalah lembaga pendidikan yang ikut mencerdaskan bangsa dan tidak ada ajaran untuk tidak mengikuti negara Indonesia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat