unescoworldheritagesites.com

Jokowi di Stanford University, AS: Pendanaan Iklim Harusnya Bersifat Membangun, Bukan Beban Utang Negara Berkembang - News

Jokowi di Stanford University, AS: Pendanaan Iklim Harusnya Bersifat Membangun, Bukan Beban Utang Negara Berkembang. (Tangkapan layar Youtube Setpres)

: Pendanaan iklim yang seharusnya diberikan kepada negara-negara berkembang untuk melaksanakan energi transisi, seharusnya lebih bersifat membangun, tidak hanya bermalas-malasan sebagai utang.

Demikian disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada saat memberikan kuliah umum di Stanford University, San Fransisco, Amerika Serikat (AS), Rabu (15/11/2023).

Menurut Presiden, sampai saat ini yang namanya iklim iklim masih berjalan seperti biasa, masih seperti bank komersial. “Padahal seharusnya lebih konstruktif, bukan dalam bentuk utang yang hanya akan menambah beban negara-negara miskin maupun negara-negara berkembang,” ungkapnya dalam tayangan video di Youtube Setpres, dirilis BPMI Setpres di laman resmi Presiden RI.

Baca Juga: Lirik Lagu My Universe - BTS Dan Di Populerkan Oleh Coldplay..You, You Are My Universe And I Just Want To Put You First

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga memaparkan sejumlah upaya yang telah dilakukan Indonesia dalam melakukan transisi energi. Salah satunya melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung yang baru saja diresmikan di Waduk Cirata, Provinsi Jawa Barat.

“Ini terbesar di Asia Tenggara, pembangkit listrik tenaga surya yang kita miliki baru saja kita buka dengan kapasitas 192 megawatt,” ujarnya.

Ke depan, Presiden menyampaikan hal serupa akan terus dilakukan Indonesia untuk menjaga lingkungan dan melakukan transisi energi. Hal serupa juga akan diterapkan di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang akan menjadi kota pintar berbasis hutan yang nantinya akan menggunakan energi hijau dari matahari dan udara.

Baca Juga: Dapat Nomor Urut 3 di Pilpres 2024, Ganjar Pranowo : Sesuai Sila Ketiga, Persatuan Indonesia

“Dan, supaya Saudara-saudara tahu bahwa yang pertama kali kita bangun saat akan membangun Ibu Kota Nusantara ini adalah membangun pusat pembibitan, membangun pusat botani yang berkapasitas 15 juta bibit pohon per tahunnya yang nanti akan kita tanam setiap tahunnya di Ibu Kota Nusantara dan di Pulau Kalimantan,” katanya.

Oleh karena itu, Kepala Negara menyebut bahwa ke depan akan menjadi sebuah gagasan yang bagus jika mahasiswa Stanford University bisa berkesempatan untuk mengunjungi IKN dan melihat secara langsung proses serta perkembangan pembangunan di sana.

“Mungkin di sana bisa melakukan riset secara kilat dan belajar tentang sisi berkeinginan dalam membangun kota hijau,” tuturnya.

Baca Juga: Kumamoto Masters Japan 2023: Gregoria Melaju ke Perempat Final

(Tangkapan layar Youtube Setpres)

Dampak Perubahan Iklim

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat