unescoworldheritagesites.com

Makin Memanas, Menlu Inggris Tuding Rusia Akan Serbu Ukraina Dan Rancang Pemimpin Boneka - News

Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss  (Reuters)

: Inggris pada Sabtu menuduh Kremlin berusaha menempatkan seorang pemimpin pro-Rusia di Ukraina. Para perwira intelijen Rusia telah melakukan kontak dengan sejumlah mantan politisi Ukraina sebagai bagian dari rencana invasi.

Kini Inggris menuduh Rusia bukan saja siap untuk menyerang Ukraina tetapi juga sudah menyiapkan pemimpin boneka pro-Rusia di negera itu.

Seperti dilaporkan reuters, Kementerian luar negeri Inggris menolak untuk memberikan bukti untuk mendukung tuduhannya, yang muncul pada saat ketegangan tinggi antara Rusia dan Barat atas pengerahan pasukan Rusia di dekat perbatasannya dengan Ukraina.

Moskow bersikeras tidak memiliki rencana untuk menyerang.

Dalam bagian lain, Kantor Perdana Menteri Boris Johnson di Downing Street juga mengatakan pemimpin Inggris itu berencana untuk meningkatkan tekanan pada Rusia minggu ini dengan menyerukan rekan-rekan Eropa untuk bersama-sama dengan Amerika Serikat untuk menghadapi agresi Rusia.

Sebelumnya, kantor berita RIA melaporkan bahwa Menteri Luar Negeri Inggris Truss akan mengunjungi Moskow pada bulan Februari untuk bertemu dengan timpalannya dari Rusia Sergei Lavrov, sementara Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu dan timpalannya dari Inggris Ben Wallace juga telah setuju untuk mengadakan pembicaraan.

Calon Potensial

Kementerian Inggris mengatakan memiliki informasi bahwa pemerintah Rusia sedang mempertimbangkan mantan anggota parlemen Ukraina Yevhen Murayev sebagai calon potensial untuk memimpin kepemimpinan pro-Rusia.

"Kami tidak akan mentolerir rencana Kremlin untuk memasang kepemimpinan pro-Rusia di Ukraina," kata Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss di Twitter. “Kremlin tahu serangan militer akan menjadi kesalahan strategis besar-besaran & Inggris dan mitra kami akan membebani Rusia dengan biaya besar.”

Pernyataan Inggris itu dirilis pada Minggu dini hari, waktu Moskow dan Kyiv, dan tidak ada pernyataan langsung dari Kremlin, atau dari Murayev.

Sebuah sumber kementerian luar negeri mengatakan itu bukan praktik yang biasa untuk berbagi masalah intelijen, dan rinciannya hanya dirahasiakan setelah pertimbangan yang cermat untuk mencegah agresi Rusia.

Kementerian Luar Negeri Rusia menolak komentar itu sebagai "disinformasi", menuduh Inggris dan NATO "meningkatkan ketegangan" atas Ukraina.

"Kami mendesak Kementerian Luar Negeri untuk menghentikan kegiatan provokatif ini, berhenti menyebarkan omong kosong dan akhirnya memusatkan upayanya untuk mempelajari sejarah kuk Mongol-Tatar," kata kementerian itu di akun Facebook yang diverifikasi.

Tuntutan

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat