unescoworldheritagesites.com

Perang Rusia Vs Ukraina, Uni Eropa Keluarkan Sanksi Baru Untuk Moskow - News

 Seorang anak laki-laki berjalan melewati kuburan warga sipil, yang menurut penduduk setempat dibunuh oleh tentara Rusia saat serangan Rusia ke Ukraina berlanjut, di Bucha, di wilayah Kyiv. Tulisan di salib di tengah berbunyi  (Reuters)

 

: Eksekutif Uni Eropa mengusulkan sanksi baru terhadap Rusia pada Selasa (5/4/2022). Sanksi itu termasuk larangan impor batu bara, setelah Barat menanggapi bukti pembunuhan warga sipil di kota Ukraina yang direbut dari penjajah Rusia.

Pemberian sanksi yang diusulkan harus disetujui oleh negara-negara anggota Uni Eropa. Mereka akan melarang impor Rusia senilai 9 miliar euro dan ekspor ke Rusia senilai 10 miliar euro, termasuk semikonduktor dan komputer, dan menghentikan kapal Rusia memasuki pelabuhan UE.

Menurut Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, pihaknya juga sedang berupaya menerapkan sanksi untuk melarang impor minyak."Kita semua melihat gambar-gambar mengerikan dari Bucha dan daerah lain dari mana pasukan Rusia baru-baru ini pergi. Kekejaman ini tidak dapat dan tidak akan dibiarkan tanpa jawaban," ujarnya di Twitter.

Baca Juga: Roman Abramovich Muncul Dalam Pembicaraan Ukraina-Rusia Di IstanbulBaca Juga: Roman Abramovich Muncul Dalam Pembicaraan Ukraina-Rusia Di Istanbul

Pengumuman itu muncul beberapa jam setelah walikota Kyiv, Vitali Klitschko menyerukan agar semua hubungan bisnis dengan Rusia diputus, untuk menghentikan aliran "uang berdarah". Sejak serangan Rusia bergeser dari utara Ukraina ke selatan dan timur, gambaran suram telah muncul dari kota Bucha dekat Kyiv.

Termasuk kuburan massal dan mayat terikat yang ditembak dari jarak dekat, yang mendorong seruan untuk tindakan lebih keras terhadap Moskow dan internasional.

Beberapa negara Eropa, termasuk Jerman, Prancis dan Italia, telah mengumumkan pengusiran diplomat Rusia. Moskow sendiri menyatakan akan menanggapi dengan cara yang sama.

Baca Juga: Cerita Sepasang Kekasih Ukraina Ikuti Pelatihan Untuk Siap Perang

Rusia, yang mengatakan meluncurkan "operasi militer khusus" di Ukraina pada 24 Februari 2022 untuk demiliterisasi dan "denazifikasi" tetangganya, membantah menargetkan warga sipil. Mereka mengatakan bahwa kematian itu adalah "pemalsuan mengerikan" yang dilakukan oleh Barat untuk mendiskreditkannya.

Sanksi telah mengisolasi dan melumpuhkan ekonomi Rusia. Tapi Ukraina mengatakan, Barat perlu berbuat lebih banyak lagi untuk membuat mesin perang Moskow kelaparan. "Setiap euro, setiap sen yang Anda terima dari Rusia atau yang Anda kirim ke Rusia memiliki darah. Itu adalah uang berdarah dan darah dari uang ini adalah darah Ukraina, darah rakyat Ukraina," ujar Klitschko dalam konferensi di Jenewa melalui tautan video seperti dilansir dari Reuters.

Eropa, yang mendapat sekitar sepertiga dari kebutuhan gas alamnya dari Rusia, telah mewaspadai dampak ekonomi dari larangan total terhadap energi Rusia. Yang menurut Ukraina diperlukan untuk memaksakan kesepakatan damai.

Baca Juga: KAI Daop 8 Surabaya Terapkan Persyaratan Naik Kereta Api Terbaru Mulai Hari Ini

Larangan batubara Rusia oleh 27 negara Uni Eropa akan bernilai sekitar 4 miliar euro per tahun, kata von der Leyen, relatif kecil dibandingkan dengan 100 miliar euro tahun lalu dalam impor minyak dan gas dari Rusia.

Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock menyebut, larangan batubara adalah langkah pertama menuju larangan total semua impor bahan bakar fosil dari Rusia. Menurut Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, Amerika Serikat juga kemungkinan akan menjatuhkan sanksi lebih lanjut terhadap Rusia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat