unescoworldheritagesites.com

Maroko Juara 4 Piala Dunia 2022 itu Tolak Penerbangan dari China - News

Maroko Juara 4  Piala Dunia 2022  itu Tolak Penerbangan China (Istimewa)


: Maroko yang terkenal  karena Timnasnya merebut juara 4 Piala Dunia Qatar 2022  itu hari ini menolak penerbangan dari China.

Maroko memilih melindungi warganya dari penyebaran Covid 19 yang dikabarkan mulai menyebar di China.

Juara 4 Piala Dunia 2022 itu walaupun soal turis sangat penting bagi income pariwisata  seperti halnya negara  lain. Tidak untuk Maroko yang mementingkan kesehatan warga.

Maroko tegas menolak penerbangan yang datang dari China. Mereka khawatir dengan penyebaran virus Corona.

Baca Juga: Pernyataan PLN Soal 12 Jam Pemadaman Listrik di Batam dan Bintan

Kementerian  Luar Negeri Maroko mengungkapkan mulai 3 Januari memberlakukan larangan masuk untuk siapapun yang datang dari China.

Langkah itu untuk mencegah gelombang virus Corona yang dikabarkan merebak di China.

Padahal, Maroko termasuk negara yang pariwisatanya juga ramai oleh turis China.

Ribuan turis mengunjungi Maroko dari China setiap tahun, biasanya melakukan perjalanan dengan penerbangan yang datang melalui Teluk.

Baca Juga: Lirik Lagu Buka Semangat Baru - Lala Karmela

Kebijakan itu membuat Maroko menjadi negara pertama yang menutup pintu bagi turis China.

Sebelumnya, sejumlah negara hanya memperketat prosedur masuk turis China. Caranya, dengan meminta tes pra-kedatangan untuk penerbangan dari China. Namun mereka tidak sampai ke tahap larangan.

Sejumlah negara, Amerika Serikat (AS), Korea Selatan (Korsel), Israel, India, Italia, Jepang, Malaysia, Taiwan, Inggris, Prancis, dan Spanyol meminta hasil tes negatif dari turis China.

Sikap pembatasan ini memicu Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mendesak negara-negara di dunia tidak membatasi turis dari negara mereka.

Baca Juga: Meraih Berkah Akhir Tahun Kilang Kasim Gelar Doa Bersama Tokoh Lintas Agama dan Santunan Anak Yatim

"China selalu meyakini bahwa tindakan pencegahan pandemi dari semua negara harus ilmiah dan sesuai, juga tidak boleh mempengaruhi perjalanan dan kerja sama," kata Wang.

"Kami juga mencatat bahwa baru-baru ini pakar kesehatan dari sejumlah negara percaya bahwa dari sudut pandang ilmiah, tak perlu memberlakukan pembatasan masuk kepada turis China," dia menambahkan.

China cabut pembatasan


Otoritas Chnia mengumumkan bahwa mereka telah mencabut kebijakan karantina bagi warganya yang datang dari luar negeri.

Baca Juga: Stunting di Kabupaten Sorong Alami Penurunan Prevalensi 1 Persen

Bagi yang melakukan perjalanan masuk dan keluar mulai 8 Januari, warga dan para pelancong hanya perlu menunjukkan tes PCR negatif.

Salah satu alasan mereka melonggarkan aturan ketat yang selama ini mereka lakukan adalah untuk membangkitkan kembali ekonomi dan menyambut Tahun Baru Imlek.

Namun setelah pembatasan tersebut, penyebaran Covid di negara China tidak terkendali dan langsung melonjak tinggi. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat