: Paus Emeritus Benediktus XVI akan dimakamkan, Kamis (5/1/2023) dengan acara pemakaman khusus paus, yang digelar di Lapangan Santo Petrus, Vatikan.
Paus Fransiskus akan memimpin langsung seremoni pemakaman untuk pendahulunya out, yang masa pensiunnya berlangsung dua tahun lebih lama dari kepausannya, yang dimulai tahun 2005.
Dilaporkan APnews dari Vatican City, Selasa (3/1/2023), di antara tokoh gereja terkemuka yang datang untuk pemakaman adalah Kardinal Joseph Zen dari Hong Kong, kata sekretarisnya.
Baca Juga: Pertemuan Raja PB XIII dengan Gusti Moeang, Akhiri Konflik Internal Keraton Surakarta
Zen, seorang pensiunan uskup berusia 90 tahun, sangat berselisih dengan Fransiskus atas persetujuan Vatikan dengan otoritas China tentang penunjukan uskup.
Zen berpendapat kesepakatan itu mengkhianati umat Katolik pro-Vatikan di China dan para pendeta yang menderita penganiayaan di sana.
Diangkat ke peringkat kardinal oleh Benediktus, Zen telah ditangkap tahun lalu karena dicurigai berkolusi dengan pasukan asing untuk membahayakan keamanan nasional China.
Baca Juga: Pertemuan Raja PB XIII dengan Gusti Moeang, Akhiri Konflik Internal Keraton Surakarta
Meskipun tidak didakwa dengan tuduhan terkait keamanan, dia didenda pada November setelah dinyatakan bersalah karena gagal mendaftarkan dana yang sekarang sudah tidak ada lagi yang bertujuan untuk membantu orang-orang yang ditangkap dalam protes pro-demokrasi di Hong Kong.
Pada hari kedua jenazah Benediktus disemayamkan di Basilika Santo Petrus, Selasa, pengagum Benediktus terus mengalir ke Vatikan untuk menghormatinya. Antrean orang yang ingin melihat jenazah almarhum paus, mengular di sekitar Lapangan Santo Petrus.
Perdana Menteri Hongaria Viktor Orbán termasuk di antara mereka yang datang ke basilika untuk melihat mendiang paus, Selasa (3/1/2023) pagi.
Baca Juga: Mengenal David Bayu Juri Baru Indonesian Idol 2023
Seperti yang dilakukan Benediktus, Orbán telah berjuang untuk menghidupkan kembali apa yang dipandang oleh kaum konservatif di Eropa sebagai akar Kristen Eropa.
Pintu Basilika dibuka sebelum fajar pada hari Selasa. Di antara mereka yang memberikan penghormatan adalah Miriam Groppelli, seorang pelayan altar di parokinya di Milan, yang bahkan belum lahir ketika Benediktus menjadi paus.