unescoworldheritagesites.com

Cerdas Berkomunikasi, Anak Muda Boleh Edukasi Orangtua Cegah Hoax - News

Kementerian Kominfo RI kembali menggelar kegiatan webinar Makin Cakap Digital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Magetan, Jawa Timur dengan tema Etika Bebas Berpendapat di Dunia Digital. (Istimewa )

:  Kementerian Kominfo RI berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024.

Dalamrangka mewujudkan target tersebut, Kementerian Kominfo RI kembali menggelar kegiatan webinar Makin Cakap Digital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Magetan, Jawa Timur dengan
tema Etika Bebas Berpendapat di Dunia Digital.

Webinar kali ini dihadiri narasumber ahli di bidangnya  yaitu Relawan MAFINDO Wilayah Malang/Jurnalis Tempo, Eko Widianto, Penulis dan Dosen Ilmu Komunikasi UIN Surabaya, Anifatul Jannah, dan Communication Coach, Profesional Trainer, Hilbram Dunar sebagai key opinion leader (KOL).

Baca Juga: Kedepankan Etika dan Budaya Saat Berkomentar di Media Sosial

Indeks literasi digital Indonesia pada 2023 berada di angka 3,65 dari skala 1-5. Angka ini berada di tingkat sedang, sekaligus menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 3,54.

Sosialisasi perihal literasi digital semakin urgen dilakukan secara merata. Sehingga masyarakat tidak kebablasan mengemukakan pendapat di media sosial.

Pemahaman etika membantu individu cerdas dalam berkomunikasi, khususnya ketika bicara dengan orang lebih tua. Sehinga tidak ada pihak yang merasa tersakiti.

Relawan MAFINDO Wilayah Malang/Jurnalis Tempo, Eko Widianto mengatakan, anak sekarang ini harus mampu mengedukasi orang tua terhindar dari informasi hoax. Sebab, generasi muda dapat dikatakan lebih paham mengenai teknologi.

“Tidak harus serta merta menyalahkan orangtua. Kita harus menjelaskan kepada orangtua ada sumber yang terverifikasi, dan itu pasti bisa menjadi acuan untuk ditunjukan,” kata Eko saat menjadi pembicara webinar Makin Cakap Digital 2024 di Magetan, Jawa Timur, Sabtu (16/3/2024).

Dengan menerapkan etika sopan santun, generasi muda dapat mengajak orangtua melihat kebenaran suatu informasi. Kebenaran informasi di media digital bukan dilihat dari siapa yang berbicara, tapi validasi suatu sumber. Oleh karena itu, apa yang dikatakan pesohor dengan follower banyak belum tentu benar.

Dalam kesempatan sama, Penulis dan Dosen Ilmu Komunikasi UIN Surabaya, Anifatul Jannah mengatakan, setiap individu harus memanfaatkan kecakapan digital untuk kebaikan. Jangan tergiur melakukan hal-hal negatif.

“Kemampuan kita, kecakapan digital kita harus dilakukan secara positif. Sehingga ada rasa panggilan diri. Sebagai manusia, kita harus berbuat kebaik,” ujar Anifatul.

Setiap individu bisa memanfaatkan kecakapan digital yang dimiliki untuk membantu orang lain dengan buka layanan jasa. Misal membantu orang lain melakukan pemulihan akun yang kena hack.

Baca Juga: Kedepankan Etika dan Budaya Saat Berkomentar di Media Sosial

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat