unescoworldheritagesites.com

ASN Berperan Penting Wujudkan Kehidupan Harmonis Lewat Implementasi Moderasi Beragama - News

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK Warsito

 
 
: Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK Warsito mengatakan, Moderasi Beragama sebagai suatu cara dalam menjalankan agama yang lebih moderat dan toleran. 
 
Moderasi Beragama adalah jawaban tepat dalam menghadapi tantangan yang dapat memecah sesama anak bangsa serta mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
 
Hal itu disampaikannya, saat mewakili Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy pada kegiatan 'Seminar Penguatan Moderasi Beragama: Internalisasi nilai-nilai Moderasi Beragama dalam Pelaksanaan Tugas ASN sebagai Abdi Negara dan Abdi Masyarakat.
 
 
Kegiatan seminar bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) Kemenko PMK dan Kementerian Lingkup Koordinasi Kemenko PMK itu, digelar Kedeputian Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK di Aula Heritage Kemenko PMK, Jakarta,  Selasa (26/9/2023). 
 
Warsito menyatakan, implementasi Moderasi Beragama dapat mencegah tindakan diskriminatif terhadap kelompok atau golongan yang berbeda dalam masyarakat. Baik dari aspek agama, ras, suku dan atribut sosial-budaya lainnya.
 
“Beragamnya budaya serta agama yang ada di Indonesia merupakan anugerah yang harus terus dirawat dan dijaga bersama,” ujar Warsito.
 
 
Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai garda terdepan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik, memiliki peran yang sangat penting. Dalam memastikan terwujudnya tatanan sosial yang harmonis dan damai dalam masyarakat. 
 
Salah satu cara untuk mencapai tujuan itu adalah dengan menginternalisasi nilai-nilai Moderasi Beragama dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.
 
ASN memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan, keberagaman ini tidak menjadi sumber konflik, melainkan menjadi sumber kekuatan dan kekayaan. Moderasi Beragama mengajarkan kita untuk menghormati perbedaan, berdialog dengan baik, dan menciptakan kerukunan antarumat beragama.
 
 
Seperti diketahui, keberagaman budaya Indonesia dapat dilihat dari adanya 1.728 warisan budaya tak benda, 1340 suku bangsa, 187 aliran kepercayaan, enam agama besar dan agama kecil lainnya, serta 718 bahasa yang tersebar di berbagai daerah.
 
Warsito menyebut, di tengah keberagaman itu, ada tiga tantangan besar yang harus dihadapi bersama. Yakni pertama berkembangnya cara pandang, sikap, dan praktik beragama yang berlebihan dan mengesampingkan martabat kemanusiaan. 
 
Kedua, berkembangnya klaim kebenaran subjektif dan pemaksaan kehendak atas tafsir agama yang berpotensi memicu konflik dan merusak perdamaian antara umat beragama. Ketiga, berkembangnya semangat beragama yang tidak selaras dengan kecintaan berbangsa dalam bingkai NKRI.
 
 
“Tantangan-tantangan itu tidak bisa dibiarkan karena dapat berpotensi memecah sesama anak bangsa serta mengancam keutuhan NKRI. Itu sebabnya implementasi Moderasi Beragama seperti ini perlu terus dilakukan,” tutur Warsito.***
 
 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat