unescoworldheritagesites.com

Kabupaten Karanganyar Bisa Jadi Pusat Peradaban Madani - News

Menko PMK Muhadjir Effendy (kiri) menuruni tangga Masjid Agung di Karanganyar, Jateng usai Sholat Jumat.

 
 
: Kabupaten Karanganyar bisa menjadi pusat peradaban dari kawasan Solo Raya, menjadi pusat peradaban baru yang mereplikasi Madinah
 
Kabupaten Karanganyar, memiliki masjid Agung, yang meniru gaya arsitektur seperti Masjid Nabawi di Kota Madinah, Arab Saudi, yang sangat mirip dengan aslinya.
 
Karenanya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengapresiasi gagasan Bupati Juliyatmono yang mereplikasi Masjid Nabawi di Kabupaten Karanganyar. 
 
Hal itu, disampaikannya, setelah mengunjungi dan sholat Jumat di Masjid Agung Madaniyah, Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (15/7/2022). 
 
 
Menko PMK mengunjungi Masjid Agung Madaniyah bersama Bupati Karanganyar Juliyatmono untuk melaksanakan ibadah Sholat Jumat. Dikemukakannya, masjid yang meniru gaya arsitektur seperti Masjid Nabawi di Kota Madinah, Arab Saudi sangat mirip dengan aslinya.
 
Dia menjelaskan, Kota Madinah yang dibangun sendiri oleh Nabi Muhammad Shalallaahu 'Alaihi Wassalaam merupakan pusat peradaban. Kota Madinah dikenal sebagai pusat perdagangan, pusat pendidikan, serta pusat penyebaran islam.
 
Dia minta agar tindak lanjut dengan adanya masjid juga  menjadikan Kabupaten Karanganyar sebagai pusat peradaban seperti di Kota Madinah.
 
 
"Pak Bupati punya ide yang sangat besar. Kelihatannya hanya membuat masjid dengan mereplikasi Masjid Madinah. Tapi di samping itu, Pak Bupati memimpikan Karanganyar menjadi pusat peradaban baru yang mereplikasi Madinah," tuturnya. 
 
Jadi, imbuh Menko PMK, yang direplikasi bukan hanya masjidnya tapi seluruh peradaban yang ada di Madinah yang menjadi contoh ideal dari kehidupan. 
 
Peradaban madaniyah dicirikan menghargai perbedaan di antara warga, sambil tetap menggalang kerja sama. Saat zaman Nabi SAW, di Madinah ada Muslim, Kristiani, Yahudi, bahkan Majusi. Mereka disatukan dan bersepakat lewat Piagam Madinah.
 
Bupati Juliyatmono sendiri sudah merancang Karanganyar menjadi Life Center of Nusantara 2030. Intinya menjadi pusat peradaban dan keunggulan bangsa ini. 
 
 
Seperti diketahui, Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu wilayah dari kawasan Solo Raya. Kawasan ini mencakup beberapa kota dan kabupaten yang terdiri dari Surakarta, Boyolali, Sukaharjo, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, serta Klaten
 
Keberadaan Karanganyar sebagai penopang dari Solo Raya sangat penting. Karenanya, kata Menko PMK, Kabupaten Karanganyar mesti menjadi peradaban yang memiliki kekuatan dan keunggulan dalam berbagai aspek. Seperti aspek perekonomian, aspek pariwisata, serta aspek kehidupan lainnya.
 
Salah satu langkah konkret menuju pusat peradaban yang telah dilakukan Kabupaten Karanganyar adalah dengan mendirikan Universitas Muhammadiyah Karanganyar (Umuka).
 
"Umuka saya kira merupakan bagian dari visi Bupati. Yang ingin menjadikan karangayar sebagai kota generatif," ujarnya.
 
 
Kota generatif yang dimaksud adalah kota yang mandiri, yang mampu menjalankan bermacam-macam fungsi di daerah itu, serta saling menguntungkan/ mengembangkan daerah lainnya.
 
"Karanganyar ini akan menjadi kota generatif yang justru menerima limpahan dari Solo, menjadi kota yang berkembang dengan baik, dengan peradaban lebih bagus," kata Menjo PMK. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat