unescoworldheritagesites.com

Tanam Pohon, Menko PMK Ajak Mahasiswa Dan Siswa Baru Lakukan Serentak Secara Nasional - News

Menko PMK Muhadjir Effendy (baju putih).

 
 
: Upaya tanam pohon, terus digelorakan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, dalam rangkaian Penanaman 10 Juta Pohon. Yang menjadi bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) di seluruh Indonesia. 
 
Kali ini, Menko PMK  memimpin tanam pohon di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, tepatnya di Kampus Vokasi Universitas Sebelas Maret (UNS) Caruban, dan di MI Muhammadiyah Caruban, Kamis (14/7/2022). 
 
Upaya tanam pohon ini, kata Menko PMK, sebagai GNRM juga, yakni Gerakan Nasional Revolusi Menanam.  Kampanye ini mengajak semua orang menghindari sifat mudah merusak pohon, dan menumbuhkan kecintaan menanam pohon. 
 
 
"Karena itu kita berusaha melalukan Gerakan Nasional Revolusi Menanam. Terutama, menanam pohon yang termasuk menanam kebaikan," ujarnya, dalam sambutannya, saat penanaman pohon di Kampus Vokasi UNS Caruban.
 
Hadir pula Rektor UNS  Jamal Wiwoho, Wakil Bupati Madiun Hari Wuryanto, jajaran Forkopimda Kabupaten Madiun, serta rektor dari perguruan tinggi di Kabupaten Madiun.
 
Menko PMK menjelaskan, saat ini sudah jelas konsekuensi nyata dari gampangnya orang menebang dan merusak pohon. Seperti kerusakan lingkungan, bencana longsor dan banjir. 
 
 
Lalu, dengan rusaknya banyak pohon juga telah berdampak pada pemanasan global dan efek rumah kaca yang makin buruk.
 
Untuk meminimalisasi dampak buruk itu dan mencapai target penanaman 10 juta pohon, Menko PMK menginisiasi para peserta didik baru, di tingkat universitas dan sekolah awal tahun ajaran baru. Untuk membawa bibit pohon, guna kemudian ditanam di lahan-lahan yang membutuhkan.  
 
Kampanye membawa bibit pohon untuk peserta didik baru ini sudah disetujui  Forum Rektor Indonesia, yang juga disambut gembira  Presiden RI Joko Widodo.
 
 
"Ini akan kita lakukan serentak secara nasional dan sudah mendapat restu dari Bapak Presiden. Nanti, mahasiswa baru saya minta pada seluruh rektor di Indonesia mewajibkan, mahasiswa baru untuk membawa bibit tanaman dan kemudian juga ditanam," jelasnya.
 
Jumlah mahasiswa baru sekitar 2 juta orang. Belum lagi bila ditambah siswa baru yang juga jutaan orang. 
 
Menko PMK menjelaskan, penanaman pohon tidak dilakukan secara sembarang. Tapi nantinya, penanaman pohon akan dilakukan di lokasi yang benar membutuhkan. 
 
 
Seperti untuk melakukan reboisasi, mencegah longsor di perbukitan, mencegah banjir di dataran rendah, serta mencegah erosi dan abrasi. Untuk jenis tanamannya, Menko PMK juga minta agar bisa ditanam pohon endemik atau pohon khas yang ada di daerah tersebut.
 
"Jadi tidak sekedar menanam di sembarangan tempat, tapi yang betul-betul fungsional. Artinya, dalam rangka untuk mencegah terjadinya bencana alam, dan melestarikan ekosistem hayati," terangnya. 
 
Sebelumnya, pada kunjungan kerja di   Kabupaten Madiun ini, Menko PMK juga meresmikan Kompleks Perguruan Muhammadiyah MI dan SMP Muhammadiyah Caruban. Hadir pula Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Bupati Madiun Ahmad Dawami.
 
 
Pada kesempatan itu, Menko PMK turut mengampanyekan Gerakan Nasional Revolusi Mental Penanaman 10 Juta Pohon. Dengan menanam secara simbolis pohon di kawasan Kompleks Perguruan Muhammadiyah.***
 
 
 
 
 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat