unescoworldheritagesites.com

Ingat Pesan Istri Bupati Stevanus Malak, Dodi Yapsenang Berupaya  Rubah Mindset Anak Seget - News

Paling Kiri - Dodi Yapsenang Area Manager Comm, Rel, CSR & Comp PT Kilang Pertamina Internasional Unit VII Kasim (suarakarya.id - Yacob Nauly)



: Saya teringat akan pesan Nyonya Nengsi Malak Karundeng istri  mantan bupati Sorong  Dr. Stevanus Malak beberapa waktu lalu.

"Jangan bosan-bosan   membimbing dan mencintai anak-anak Papua di Seget kabupaten Sorong  Papua Barat," kata Dodi meniru pesan istri pejabat tersebut, Selasa (18/10/2022).

 Dodi Yapsenang adalah OAP  salah satu pejabat di PT Kilang Pertamina yang juga  bertugas di  Seget.

Baca Juga: Sosialisasi  Peran  Serta Masyarakat  Kelola Sampah  di Kota Aimas  Sorong

Ia lalu  bersama perusahaan berupaya  membantu kehidupan  anak-anak Orang Asli Oapua (OAP) di  Seget.

Pesan istri pejabat  itu menguatkan Dodi dan pihak PT Kilang Pertamina untuk terus mendongkrak  kemajuan  anak OAP setempat

Dodi belakangan baru  tahu  jawaban pesan istri Pejabat  tersebut.

Ternyata butuh kesungguhan hati orang yang mengaku menjadi pembina anak-anak OAP. Khusus di Distrik Seget kabupaten Sorong itu.

Untuk itu pembina harus  mampu menghadapi tantangan berat. Contoh.

"Setiap tahun ajaran Baru anak-anak  Ring I di areal usaha PT Kilang Pertamina Kasim diajak ke Mal Kota Sorong.  Untuk belanja pakaian dan  keperluan anak sekolah," kata Dodi.

Tidak heran lanjutnya. Kalau sepatu yang baru dibeli itu disimpan.

Sedangkan pergi  ke  sekolah. Anak - anak murid di Seget itu  santai  dengan kaki kosong (tanpa sepatu).

Kalau ditanya mana sepatu yang barusan dibeli di Mal Kota Sorong. Jawaban anak-anak sepatu untuk pakai saat Idul Fitri atau perayaan  Natal.

Baca Juga: Usai Pembacaan Dakwaan Ferdy Sambo Langsung Ajukan Eksepsi , Jaksa Takjub

Di sisi lain. Anak  murid di Seget itu pun malas masuk sekolah. Kecuali mereka dibujuk dengan  barang yang mereka suka. Barulah mereka mau ke sekolah.

"Makanya pesan istri bupati Malak itu saya alami saat ini. Namun saya dan perusahaan terus maju hingga  mereka, akhirya sadar," katanya.

Suatu ketika, lanjut Dodi, satu kawasan di sekitar Seget itu kesulitan air minum. Perusahaan datang untuk membantu menggali  sumur  kepada warga.

Proses penggalian cukup sulit untuk mencari  sumber air. Anehnya.  Pemuda sekitarnya yang akan menggunakan  sumur itu hanya menonton. Mereka tidak bantu.

Pasalnya  pemuda dan warga setempat menganggap penggalian sumur itu tugas pemerintah. Mereka tinggal terima  hasilnya saja.

Hal lain. Dodi  menyaku Covid19 tidak dapat dipungkiri mempengaruhi beberapa aspek. Salah satunya adalah lingkungan.

Jika diperhatikan, pengaruh pandemi terhadap lingkungan sangat besar dan positif.

Namun  kampung - kampung di distrik  Seget kabupaten  Sorong Papua Barat, tidak ada peningkatan sama sekali dalam aspek lingkungan.

"Oleh karena itu dengan menggunakan metode pengamatan. Maka pelaksanaan (pembuatan tempat sampah, penanaman bibit) dan juga evaluasi, kami  lakukan," kata Dodi.

 Untuk membuat kampung yang bersih dan sehat bagi warga Klayus Seget. "

Belum ada tempat pembuangan sampah yang memadai. Akhirnya kami pun memutuskan  untuk membuat beberapa tempat sampah.

 Ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terkait lingkungan.  Dan juga memberikan contoh kebersihan.

Kampung Klayas merupakan  kawasan yang  terletak di area pesisir Distrik Seget.

Artinya daerah ini  erat kaitanya dengan bencana abrasi yang sudah terjadi sejak beberapa tahun terakhir.

Meski demikian, masyarakat  belum menganggap abrasi merupakan bencana.  Dan masih enggan dalam melakukan upaya konservasi. Dan mitigasi.

Baca Juga: Lirik Lagu Wandiu Ndiu- Daerah Buton

Kilang Kasim, lewat program TJSL (Tanggung Jawab Sosial Lingkungan) hadir. 

Dan mengajak para pemuda Kampung Klayas untuk melakukan penanaman mangrove di area absrasi.

Tak hanya menanaman.  Pemuda dibekali dengan pelatihan serta pendampingan dalam  upaya pembibitan secara mandiri.

Dan diarahkan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi dari kegiatan tersebut.

General Manager Kilang Kasim Yusuf Mansur  dan jajaran manajemen datang ke Kampung Klayas.

Kilang Kasim  gelar penanaman mangrove 10.000 bibit (secara kontinyu). Tak hanya itu,  mereka melihat pembibitan yang dikerjakan para Pemuda Klayas.  Untuk memitigasi area abrasi. 

Serta mendapatkan nilai ekonomis dari kegiatan ini.

“Pemuda  dibekali pengetahuan untuk melakukan pembibitan, dan dilakukan benar apa adanya," kata Yusuf.

Yusuf Mansyur, menambahkan  sangat terkesan dengan para pemuda di Kampung Klayas.

Hal ini dikarenakan bahwa para pemuda sudah menjadi Agent Of Change dalam perubahan di Kampung Klayas.

Pendampingan yang dilakukan dalam beberapa tahun terakhir ternyata mampu merubah sikap para pemuda.  Untuk aware dan peduli dengan nasib kampungnya.


Dijelaskan  Area Manager Comm, Rel, CSR & Compliance PT Kilang Pertamina Internasional Unit Kasim, Dodi Yapsenang.

Baca Juga: Ijasah Presiden Joko Widodo Jelas Asli Masih Terus Dipersoalkan


“Kami dari Kilang Kasim, datang untuk memantau kegiatan pemuda dan penanaman mangrove. Penanaman yang dilakukan oleh jajaran tim manajemen serta para pemuda ini memang sangat perlu dilakukan," katanya.

Dijelaskan Dodi,  bahwa kondisi pesisir kampung Klayas  sudah terkena abrasi dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut Dodi  penanaman 10.000 bibit mangrove itu  diupayakan   untuk  memitigasi bencana.

Jika dilihat dari TJSL Pertamina, memang mangrove menjadi primadona.

 Karena serapan dan simpanan karbon yang lebih tinggi dibanding pohon darat lainnya.

Kegiatan terkait penanaman mangrove, semuanya disiapkan oleh para pemuda Klayas itu.

 Pemuda Kampung Klayas pada hari ini sangat berbeda dengan pemuda di sini beberapa tahun  lalu.

Sekarang para pemuda sudah mulai meninggalkan kebiasaan lama. Seperti mabuk-mabukan dan bermalas-malasan di masa lalu.

"Mereka menjadi penyelamat akan bencana abrasi di Kampung Klayas. Dan juga miliki pendapatan dari kagiatan lingkungan mereka," kata Dodi.

Selain itu, kegiatan yang dilakukan oleh Kilang Kasim ini sudah disesuaikan dengan TJSL Pertamina (Persero). Serta SDGs (Sustainable Developments Goals) poin 13, 14, dan 15.

Hal ini sudah dimasukkan sesuai dengan renstra dan renja Keankeragaman Hayati Kilang Kasim.

Dan sudah layak. Serta sesuai untuk dilakukan bagi Kampung Klayas dan kampung-kampung lainnya di Distrik Seget ke depannya.

PT Kilang Kasim  gelar berbagai kegiatan itu akan dapat  bermanfaat bagi masyarakat di Kampung Klayas.

Baca Juga: Cuci Tangan Wajib Dilakukan  Untuk Hindari Serangan Virus

Terkait faktor-faktor lain   menyangkut  penanaman.  Serta masalah abrasi akan terus  diupayakan.

Sehingga pada tahun 2024, diharapkan  kampung Klayas  bebas  abrasi, demikian Dodi.

Salah satu kemajuan di masyarakat Klayas Seget  adalah pemuda di sana sudah mulai menerima saran dari warga lain.

"Semua ini berkat  saran dari istri mantan orang nomor 1 di kabupaten Sorong, Ny. Nengsi Karundeng Malak," kata Dodi. ***

Sumber: Wawancara

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat