unescoworldheritagesites.com

Pengendalian Penduduk Indonesia, Jadi Pembelajaran Bersama Dunia Internasional - News

Konferensi Internasional tentang Keluarga Berencana (ICFP 2022)

 
 
: Pengendalian penduduk Indonesia, yang seimbang menjadi bahan pembelajaran bersama berbagai negara di dunia internasional
 
Pembelajaran pengendalian penduduk Indonesia itu mengemuka pada The International Conference on Family Planning atau Konferensi Internasional tentang Keluarga Berencana (ICFP 2022) yang digelar di Pattaya, Thailand.
 
Berbagai negara tertarik pada pengendalian penduduk dan mengajak Indonesia. Untuk mengembangkan program kependudukan, khususnya keluarga berencana di negara masing-masing.
 
 
Pada kesempatan itu, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr (HC) dr Hasto Wardoyo SpOG (K), dalam penjelasan secara daring, Kamis (17/11/2022) mengatakan, forum ICFP 2022 ini menjadi agenda penting bagi beberapa negara. 
 
Khususnya, yang masih memiliki masalah dalam Total Fertility Rate (TFR) atau jumlah rata-rata kelahiran begitu juga pelayanan kontrasepsi. 
 
“Bagi Indonesia paling penting sebagai negara dengan tantangan cukup besar. Sehingga, kita bisa jadi bagian yang menarik karena Indonesia punya jumlah penduduk yang besar," terangnya. 
 
 
Kemudian, lanjut Hasto, wilayah luas dengan pulau-pulau yang sangat banyak. Sehingga, rentang kendali tidak mudah dan punya culture yang berbeda-beda tentu tidak mudah pula. 
 
"Itu yang menjadi tantangan dimana kalau di Indonesia bisa mengendalikan penduduk dengan baik itu menjadi pembelajaran bersama,” tutur Hasto.
 
Dikatakannya, dua negara Afrika yakni Nigeria dan Gambia mengatakan langsung keinginannya. Untuk belajar dengan BKKBN dalam mengembangkan program keluarga berencana.
 
 
Hasto menjelaskan, forum ICFP 2022 yang mengusung tema _Family Planning and Universal Health Coverage: Innovate, Collaborate, Accelerate_ atau jaminan kesehatan pada pelaksanaan pelayanan keluarga berencana, juga menceritakan bagaimana strategi pemerintah Indonesia dalam mengelola rantai pasok alat kontrasepsi (Alkon), hingga asuransi yang ditanggung dalam program keluarga berencana.
 
Hasto didampingi Deputi bidang Pelatihan, Penelitan, dan Pengembangan BKKBN Prof Drh Muhammad R Damanik, M Repsch PhD, serta Deputi Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB/KR) BKKBN dr Eni Gustina MPH, dan Dr Ukik Kusuma Kurniawan SKM MPS MA sebagai Kepala Pusat Pelatihan dan Kerjasama Internasional KKB.
 
Forum ICFP ini, ujarnya, menjadi pembelajaran bagi Indonesia dalam sosialisasi dan implementasi penggunaan alkon jenis kondom. Thailand sendiri menjadi negara yang sukses dalam penggunaan kondom. Sehingga, dapat menekan tingginya angka kehamilan dan penularan penyakit kelamin seperti HIV/AIDS.
 
 
Indonesia punya 10 komitmen tertulis dalam forum ICFP 2022 mengenai program keluarga berencana 2030. Di antaranya memastikan realisasi pelayanan kontrasepsi berdasarkan asas sukarela dan kualitas yang baik. 
 
Kedua, meningkatkan kontribusi pihak swasta dalam program KB dan kesehatan reproduksi. Ketiga  menjamin penganggaran yang baik. Keempat selalu berdasarkan basis kepercayaan dan monitoring evaluasi penyelenggaraan KB. 
 
Kelima mitigasi risiko dari berbagai macam krisis yang ada. Keenam yakinkan realiasasi edukasi remaja soal kesehatan reproduksi. Ketujuh memaksimalkan regulasi yang ada dan kerja sama dengan organisasi, NGO dan tokoh agama, akademisi, stakeholder lain. 
 
 
Delapan integrasi family planning dengan nutrition program. Kesembilan integrasi family planning services dengan masaah-masalah HIV dan juga penyakit seksial lainnya. Terakhir meningkatkan kerja sama South South Cooperation di dalam family planning dan kesehatan reproduksi.*** 
 
 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat