unescoworldheritagesites.com

Lahan Sudah Ada, Pembangunan SMPN 21 Depok Tengah Progres - News

Sekretaris Dinas Pendidikan (Sekdispendik) Kota Depok, Sutarno (Ist)

: Lahan untuk pembangunan gedung sekolah SMPN 21 Depok sudah ada dan kini tengah progres untuk perencanaan pembangunannya.

Sekretaris Dinas Pendidikan (Sekdispendik) Kota Depok, Sutarno mengatakan, lahan seluas 16 ribu meter yang berasal dari hibah Kejaksaan Agung (Kejagung) yang diberikan kepada pemerintah Kota Depok (Pemkot) siap untuk dimanfaatkan.

Luas lahan 16 ribu meter itu berada di dua kelurahan yakni, kelurahan Gandul dan Pangkalan Jati, Cinere. Pangkalan jati 8000 meter kelurahan Gandul 8000 meter yang dibatasi oleh kali kecil.

Baca Juga: Disdik Depok Siapkan Dua SKB Baru Di Timur Dan Barat

Dirinya menjelaskan untuk lahan yang berada di kelurahan Pangkalan Jati seluas 8000 meter diperuntukan pembangunan TPU, untuk kelurahan Gandul seluas 8000 meter di bangun sekolah SMPN 21, Puskesmas Cinere dan pelayanan Posyandu.

“Sehingga awal sudah di planning Detail Engineering Design (DED) dan kaitannya dengan akses masuk, waktu itu dengan PUPR sudah hampir jadi. Karena saat itu ada jedah akibat covid-19 sempat tertunda. Nah masalah akses ada dua alternatif, pertama Jalan Pangkalan Jati namun mobil ga bisa masuk, karena berkelok dan sempit. Sementara untuk akses Jalan Delima yang sudah di bebaskan dan sudah dirancang untuk jembatan menuju ke sana (sekolah), dan juga akses jalan menuju TPU,” jelas Sutarno kepada wartawan di Depok, Selasa (31/1/2023).

Sutarno, menambahkan, untuk maslah pembangunan sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) sementara ini di kota Depok baru satu, menurutnya ini adalah kewenangan Departemen Agama (Kemenag) untuk masalah pembangunan Madrasah.

DsdikBaca Juga: Tingkatkan Hubungan Kerja Sama, Delegasi TNI AD Kunjungi Markas Besar Angkatan Darat Korea Selatan

“Termasuk rencana masalah pembangunan, kita serahkan ke Kemenag untuk pembangunan MTs, tergantung dari kajian Kemenag sudah jelas itu sudah kita rencanakan dan di hibahkan ke Kemenag untuk pembangunannya,”tutupnya.

Menurut Sutarno dalam membangun sekolah, pihak Disdik tentunya telah melalui proses peng kajian, terutama masalah kebutuhan dan lokasi. "Tentunya untuk pembangunan sekolah, terutama sekolah SMP ataupun SMA telah melalui kajian. Kalau dibilang butuh semua membutuhkan karena memang perbandingan sekolah negeri antara kebutuhan dan ketersediaan gedung masih jauh. Karena kita melalui kajian-kajian kita tentukan skala prioritas," ujar Sutarno.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat