unescoworldheritagesites.com

Gempa Turki, Presiden Joko Widodo Perintahkan Segera Kirim  Bantuan SAR dan Logistik - News

Menko PMK Muhadjir Effendy

 
 
: Gempa Turki, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy gelar Rapat Tingkat Menteri (RTM), terkait rencana percepatan bantuan kemanusiaan gempa ke Turki dan Suriah, di Ruang Rapat Menko PMK, Jakarta, Rabu, 08/02/2023), 
 
“Saya tadi baru menghadap Presiden tentang rencana pemerintah untuk memberikan bantuan untuk korban gempa Turki dan Suriah. Intinya Presiden memberikan perintah kepada Menko PMK untuk mengkoordinasikan bantuan ke Turki dan Suriah secepat mungkin “ ujar Menko PMK.
 
Rapat Koordinasi mengusulkan,  untuk gempa Turki, Pemerintah RI mengutamakan pemberian bantuan berupa Tim Emergency Medical Team (EMT), Tim Middle Urban Search and Rescue (MUSAR), serta dukungan logistik peralatan dan kebutuhan dasar masyarakat pasca bencana.
 
 
Pada kesempatan itu, Kepala BNPB, Suharyanto menyampaikan, pembiayaan pemberian bantuan kepada Turki dan Suriah dapat menggunakan dana siap pakai.
 
"Selanjutnya adalah beberapa bahan logistik seperti selimut yang memang sangat diperlukan karena di sana sedang winter, matras, baju dingin, keranjang, detergen dan lainya. Selain itu, pemerintah juga perlu segera mengirimkan tenaga medis dan SAR," tutur Suharyanto. 
 
Seperti diketahui, suhu udara di lokasi kejadian memang sedang sangat dingin. Bisa sampai minus 9 derajat Celcius. 
 
 
Pemerintah juga akan membentuk tim pengiriman bantuan pemerintah Republik Indonesia. Untuk Bencana Gempa Turki, yang akan dikoordinasi oleh BNPB. 
 
Tim bantuan akan terdiri dari ; Tim Emergency Medical Team (EMT) berupa tenaga medis, dikoordinasikan oleh Kemenkes dan Tim Middle Urban Search and Rescue (MUSAR) dikoordinasikan oleh BASARNAS.
 
Sementata, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono menjelaskan, Kementerian Kesehatan telah membentuk Emergency Medical Team (EMT). Yang merupakan tim medis darurat atau emergency, yang diturunkan untuk membantu menangani korban di lokasi bencana. 
 
 
Untuk minggu pertama, lanjutnya, layanan yang paling penting adalah gawat darurat dan prosedur bedah. Karena, korban gempa banyak yang patah tulang dan perlu dioperasi karena luka. 
 
Kemudian untuk minggu kedua, penanganan penyakit menular dan penyakit kronik. Yang berkaitan dengan situasi kondisi tempat pengungsian yang tidak higienis. 
 
“Kementerian Kesehatan akan memberangkatkan 6,8 ton logistik kesehatan. Yang akan dikirimkan sesuai perencanaan prosedur medik. Yang telah direncanakan pada minggu pertama dan kedua,” terangnya. 
 
 
KBRI di Ankara menyampaikan saat ini, ada 2 WNI, ibu dan anak,  yang menjadi korban meninggal dunia dalam bencana gempa di Turki dan Suriah. Mereka satu keluarga, suaminya yang berkebangsaan Turki juga meninggal. 
 
Selain itu, ada 10 WNI yang mengalami luka-luka dan sudah ditangani, serta 5 WNI yang sampai saat ini masih hilang kontak. 
 
Di akhir rapat Menko PMK menyatakan, yang akan diberangkatkan terlebih dahulu personel yang akan dikoordinasikan oleh BNPB. Mulai dari personel sumbernya dari mana serta jadwal keberangkatanya. 
 
 
Selain itu, Menko PMK menambahkan agar mempersiapkan anggaran. Untuk segera diputuskan beserta dukungan transportasi. 
 
Hadir dalam RTM Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono, Deputi Penanganan Darurat Mayjen TNI Fajar Setyawan, Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Maria Kristi Endah Murni, KSP Siti Ruhaini Dzuhayatin, Brigjen Pol Eko Sudarto, serta perwakilan dari TNI, Polri, Kementerian Keuangan, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pertahanan, Dubes Turki, Dubes Suriah, Basarnas.
 
Seperti diberitakan, gempa berkekuatan 7,8 SR mengguncang perbatasan Turki-Suriah pada 6 Februari 2023 dini hari. Gempa itu telah menghancurkan berbagai infrastruktur, bangunan, serta rumah warga. 
 
 
Saat gempa terjadi, banyak orang masih tertidur pulas. Akibatnya banyak korban jiwa yang berjatuhan karena gempa bumi. 
 
Korban meninggal dunia akibat gempa besar sejauh ini sudah melampaui 11 ribu jiwa, termasuk 2 WNI di Turki. Jumlah jiwa yang melayang diperkirakan masih terus bertambah, seiring proses evakuasi yang dilakukan, dan kemungkinan besar akan terus bertambah dalam 1-2 hari ke depan.***
 
 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat