unescoworldheritagesites.com

Personal Growth Gandeng Kinokuniya Bedah Buku "Things I Wish I’d Known Before We Got Married" - News

JAKARTA: Menciptakan fondasi yang kuat untuk pernikahan yang awet dan bahagia tentu membutuhkan banyak usaha. Cinta bisa saja membuat dua insan bersatu akan tetapi pasangan pada hakekatnya adalah dua individu berbeda yang memutuskan untuk hidup bersama.

Perbedaan tersebut bisa saja memicu konflik dalam pernikahan baik yang bersifat minor ataupun mayor. Apabila pasangan tidak memiliki cara untuk menyelesaikan masalah dengan sehat, maka konflik yang ada bisa berujung pada perceraian.

Di Indonesia, tren tingkat perceraian dari tahun ke tahun terus meningkat. Data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa persentase tingkat perceraian mencapai 20% dari seluruh pernikahan yang tercatat pada tahun 2016. Sementara itu, studi pada masyarakat Amerika Serikat menunjukkan bahwa 50% dari pasangan yang pertama kali menikah berakhir pada perceraian. Dan dari pasangan yang bertahan, banyak di antaranya yang merasa tidak bahagia dalam pernikahannya (American Psychological Association).

"Tidak ada satu pun dari kita yang ingin pernikahannya berakhir pada perceraian. Kita tentunya menginginkan pernikahan yang bahagia dan langgeng. Untuk itu, persiapan pernikahan perlu dilakukan. Hal ini didukung dengan hasil studi dari American Psychological Association yang menyatakan bahwa program edukasi persiapan pernikahan efektif membantu pasangan untuk tetap bersama,"ujar General Manager Kinokuniya Book Stories of Indonesia Luciana Yanti Hanafiah pada saat diskusi bedah buku di Kinokuniya SOGO Plaza Senayan, Jakarta Selatan.

Melalui persiapan pernikahan, kata Yanti, pasangan dapat belajar untuk mengenali dan menentukan ekspektasi yang jelas dengan pasangannya, mengidentifikasi aspek diri yang perlu dikembangkan dan menjadi kekuatannya, belajar dan berlatih keterampilan komunikasi dan resolusi konflik, hingga mengembangkan intimasi emosional dan seksual.

Hal-hal tersebut akan membantu pasangan menciptakan fondasi yang kuat untuk pernikahan yang awet dan bahagia.

"Melihat kebutuhan akan persiapan pernikahan, Personal Growth berkolaborasi dengan Kinokuniya Books Indonesia menyelenggarakan acara diskusi buku dengan tema Before I say “I do”,"jelasnya.

Buku yang akan dibahas dalam diskusi ini adalah buku Gary Chapman yang berjudul “Things I Wish I’d Known Before We Got Married”.

Melalui buku tersebut, Gary membagikan pelajaran yang diperoleh dari pengalamannya sebagai konselor pernikahan mengenai konflik yang sering muncul dalam pernikahan dan cara mengatasinya.

Dalam diskusi buku ini Kinokuniya menghadirkan Esha Mahendra (Esha) dan Ankatama R. (Anka) sebagai narasumber. Esha dan Anka merupakan pasangan yang dikenal sebagai pembuat konten seputar relasi pasangan dan percintaan hingga kehidupan berkeluarga lewat video dan podcast #ObrolanBabibu.

Keduanya merupakan lulusan dari London School of Public Relation, Jakarta dan sama-sama pernah menjalani profesi penyiar radio.

"Selain Esha dan Anka, kami juga menghadirkan Ratih Ibrahim, M.M., Psikolog serta Founder & CEO Personal Growth sebagai narasumber. Ratih telah berpengalaman sebagai seorang psikolog klinis selama lebih dari 25 tahun. Ratih menangani beragam kasus yang luas, salah satunya adalah permasalahan pasangan dan pernikahan,"tuturnya.

Kegiatan diskusi buku ini diharapkan dapat menjadi ruang untuk bertukar pikiran, menambah wawasan, juga berbagi pengalaman dan kepedulian. Terutama dalam membahas hal-hal apa saja yang perlu dilakukan dalam mempersiapkan diri untuk memasuki kehidupan pernikahan.

"Kami percaya bahwa edukasi tersebut merupakan fondasi penting bagi keluarga-keluarga Indonesia. Hal ini juga menjadi langkah perwujudan visi kami untuk terlibat dalam pemberdayaan bangsa melalui edukasi dan kesehatan psikologis," ungkap Ratih Ibrahim***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat