unescoworldheritagesites.com

Prudential Indonesia Luncurkan Perlindungan Kondisi Kritis Tanpa Batasan Jumlah Penyakit - News

JAKARTA: Prudential Indonesia membuat terobosan baru dengan meluncurkan PRUTotal Critical Protection (PRUTop) dan PRUTotal Critical Protection Syariah (PRUTop Syariah). Solusi ini adalah rangkaian produk pelengkap asuransi tambahan inovatif pertama di industri dalam memastikan masyarakat Indonesia terlindungi secara total tanpa ada batasan jumlah maupun jenis penyakit kritis. 

Jens Reisch selaku President Director Prudential Indonesia, menjelaskan kehadiran panjang selama hampir 25 tahun, Prudential Indonesia senantiasa meningkatkan komitmennya untuk menjadikan masyarakat Indonesia hidup lebih sehat dan lebih lama melalui beragam solusi perlindungan kesehatan dan kesejahteraan jangka panjang.

"Kami menyadari kebutuhan masyarakat Indonesia akan perlindungan yang makin dinamis. Oleh karena itu, dengan optimisme kampanye ‘We DO’ Prudential, kami terus berinovasi dengan meluncurkan PRUTop dan PRUTop Syariah, sebagai rangkaian solusi asuransi melindungi masyarakat dari kondisi kritis secara total,"ujar Jens Reisch kepada pers di Menara Astra, Senin (13/1/2020) 

PRUTop dan PRUTop Syariah, ungkapnya, dipersembahkan untuk para nasabah Prudential Indonesia yang telah memiliki produk asuransi dasar PRULink Generasi Baru atau PRULink Syariah Generasi Baru.

Dengan mengusung tagline “hidup tenang dengan perlindungan total,”Jens Reisch kepada pers di Menara Astra, Jakarta Pusat, Senin (13/1/2020)

PRUTop dan PRUTop Syariah menawarkan beberapa keunggulan utama, salah satunya memberikan perlindungan atas kondisi kritis yang lebih luas, tidak lagi terbatas pada jumlah penyakit kritis yang dilindungi. Produk ini diklaim mampu menjawab tantangan kesehatan yang makin kompleks dengan penyakit kritis yang kian berkembang.

dr. Laurentius Aswin Pramono, Sp.PD, M. Epid, salah seorang internis dan yang mendalami epidemiologi klinis memaparkan, permasalahan kesehatan dewasa ini makin nyata dan sangat mengancam sehingga masyarakat harus selalu bersiap dan waspada.

"Secara global, World Health Organization (WHO) mengkategorikan permasalahan kesehatan hingga mencapai 68.000 jenis. Indonesia pun tak lepas dari bahaya kesehatan tersebut dan kita harus terus siaga terhadap kemunculan penyakit-penyakit baru," ungkap dr Aswin. .

Para ahli memperkirakan lima penyakit baru pada manusia muncul tiap tahun, tiga diantaranya bersumber dari binatang.

dr. Aswin juga mengingatkan bahwa penyakit kritis dapat menyerang siapa saja dan sebaiknya masyarakat tidak terpaku menghindari hanya suatu penyakit tertentu.

“Berbagai permasalahan kesehatan dapat terus bertambah akibat banyak faktor, seperti lifestyle, globalisasi hingga perubahan iklim. Masyarakat perlu mengantisipasi ancaman penyakit kritis ini dengan mengubah gaya hidup mereka dan lebih menyadari ‘mahalnya’ kesehatan. Penyakit kritis dapat berimplikasi pada aspek psikologis, sosial hingga finansial yang dapat menggoyahkan stabilitas ekonomi dan masa depan keluarga,” jelasnya.

Lebih lanjut, dia memaparkan jika penyakit kritis tidak hanya menimbulkan beban keuangan berupa biaya rumah sakit, namun juga biaya hidup. Sebagai contoh, suatu penelitian menyebutkan 83% pasien Multidrug-Resistant Tuberculosis dari berbagai pusat kesehatan di Indonesia mengalami dampak katastropik terhadap keuangan rumah tangga akibat penyakitnya. Dalam rentang waktu enam bulan setelah didiagnosis, 86% kehilangan pendapatan, 32% harus meminjam uang dan 18% dari mereka mengakui menjual properti untuk menutupi pengeluaran.

Melihat berbagai fakta yang ada, Himawan Purnama selalu Head of Product Development Prudential Indonesia menjelaskan asuransi kondisi kritis saat ini terbatas pada diagnosis jenis penyakit.

PRUTop dan PRUTop Syariah menawarkan konsep baru perlindungan kondisi kritis yang berfokus pada perawatan, tindakan, atau ketidakmampuan permanen yang terjadi akibat kondisi kritis. Hal tersebut yang menjadikan PRUTop dan PRUTop Syariah unggul di kelasnya karena kedua produk ini mampu melindungi kesehatan dan finansial masyarakat Indonesia secara menyeluruh dan memastikan mereka hidup lebih tenang***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat