unescoworldheritagesites.com

Kenali Penemu Aljabar Ilmu Hitung dan Angka Nol Al Khawatizmi Pria Asal Persia - News

Kenali  Penemu Aljabar Ilmu Hitung  dan Angka Nol Al Khawatizmi  Pria Asal Persia (Istimewa)

SUARAKARYA .ID: Al-Khawarizmi adalah manusia pertama yang menemukan ilmu hitung atau aljabar dan angka Nol  kini dikenal dengan metematika.

Al-Khawarizmi bernama  lengkap Abu Abdullah Muhammad bin Musa dikenal dengan sebutan al-Khawarizmi. Karena ia berasal dari Khawarizm, sebuah daerah di timur laut Kaspia.

Sebelum Al-Khawarizmi memperkenalkan angka nol, para ilmuwan mempergunakan abakus. Semacam daftar yang menunjukan satuan, puluhan, ratusan dan seterusnya untuk menjaga angka agar tidak saling tertukar.

Baca Juga: Ramadan: Evaluasi Tindaklanjut dan Istiqamah 6

Akan tetapi, hitungan seperti ini tidak mendapat sambutan dari kaum Barat.

Mereka lebih tertarik menggunakan raqam al-binji daftar angka arab. Termasuk angka nol hasil pengembangan Al-Khawarizmi.

Oleh sebab itu, angka nol baru dikenal dan digunakan orang Barat sekitar 250 tahun setelah dikembangkan oleh Al-Khawarizmi.

Selain sebagai ilmuwan yang mengembangkan angka nol, Al-Khawarizmi juga lebih dikenal di Barat dengan nama Algorisme.

Orang  juga pasti tidak asing dengan istilah algoritma. Algoritma menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti prosedur sistematis. Untuk memecahkan masalah matematis dalam langkah terbatas.

Kini, nama beliau digunakan untuk istilah matematika. Hal ini karena beliau yang menemukan algoritma tersebut dan dijuluki sebagai Bapak Algoritma atau Bapak Matematika.

Merujuk pada buku "Be The Best 'not be asa'" karya Karebet Widjajakusuma, Bapak Algoritma ini lahir di Khawarizm, Uzbekistan pada tahun 194 Hijriah atau 780 Masehi.

Baca Juga: Pemilu - Perlu Anda Ketahui Singkatan KPPS PPK PPLN PPS PPDP dan Istilah Penting Pilkada Pada Tulisan Ini

Kemudian, ia  meninggal pada tahun 847 Masehi. Semasa hidupnya, ia aktif bekerja di daerah Baghdad pada masa khalifah Al-Ma'mun dari dinasti Abbasiyyah.

Kemudian, kecerdasannya membuat beliau dijadikan sebagai anggota Baitul Hikmah di Baghdad. Yaitu sebuah lembaga penelitian ilmu pengetahuan yang didirikan oleh Khalifah Harun ar-Rasyid.

Selain terkenal di bidang matematika, Al-Khawarizmi juga ahli di bidang geografi dan praktisi astronomi.

Bahkan, karyanya di bidang astronomi yang berjudul Zij al Shindhind adalah karya terpenting hingga saat ini, seperti yang dikutip dari buku "99 Tokoh Muslim Dunia for Kids" yang ditulis oleh Salman Iskandar.

Bahkan, ahli ilmu aljabar dunia, Leonardo Fibonacci dari Pisa pun mengaku berhutang pada al-Khawarizmi.

Sementara, George Sarton, penulis sejarah matematika ternama, menyebut al-Khawarizmi sebagai salah seorang ilmuwan muslim terbesar dan terbaik pada masanya.

Di dunia Barat, ilmu aljabar banyak dipengaruhi oleh karya Al-Khawarizmi, nama aljabar sendiri diturunkan dari judul bukunya "Kitab Al-Jabar wa Al-Muqabalah" yang merupakan buku pertama tentang dasar-dasar aljabar.

Buku pertama yang secara sistematis membahas solusi persamaan linear dan kuadratik.

Al-jabr memiliki arti proses menghilangkan bagian negatif dari persamaan dengan menambahkan kuantitas yang sama pada kedua sisi persamaan.

Baca Juga: Kasus ATK Pemkot Sorong Tetap Lanjut Meski Terdapat Perbedaan Data Kejaksaan dan BKP

Begitulah kisah hidup Al-Khawarizmi seorang ilmuwan muslim yang sukses bukan hanya untuk diri sendiri.

Lebih dari itu  ilmu Aljabar untuk banyak orang di dunia hingga saat ini. Semoga kisah kesuksesannya dapat menginspirasi ilmuan matematika dunia. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat