unescoworldheritagesites.com

Pameran Temporer di Museum Bahari, Pengunjung dapat Mendengarkan Suara Tanah yang Ritmis - News

Foto: suarakarya.id

: Pameran temporer "Manusia dan Bencana : Mitologi, Mitigasi dan Masa Depan" di Museum Bahari, Jalan Pasar Ikan no.1 Jakarta Utara, Kamis (25/8/2022) diresmikan pembukaannya oleh Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Iwan Hendry Wardhana dengan pemukulan kentongan bersama sejumlah pejabat dari Kemendikbud RI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI, dan  Badan Geologi ESDM.

Kepala UP Museum Kebaharian Jakarta Mis Ari dan Ketua AMI DKI Paramita Jaya Yiyok Trio Herlambang juga ikut memukul kenthongan masing masing.

Baca Juga: Lima Tahun Lagi Museum di DKI Jakarta Lebih Hebat

Sebelumnya  disuguhkan tarian daerah Aceh, dan  budaya tutur oleh seniman Betawi pesisir, Suaeb Mahbub diiringi seruling dan gesekan tehyan dan rebab.

Kemudian diikuti penjelasan dari kurator pameran Supratikto Rahardjo bersama Rahmadiyah Tria Gayatri.

Dalam pameran tersebut dipajang berbagai foto di beberapa daerah ketika terjadi bencana alam, baik gempa bumi, tsunami maupun kapal yang karam.

Baca Juga: Lirik Lagu Dari Mata - Jaz ...Ku tak Pernah Merasa Begini

Di ruang tersendiri ada film dokumenter yang menarasikan korban selamat tsunami di Palu  Sulawesi Tengah pada 28  September tahun 2018

Juga tradisi sesajen suatu usaha tolak bala pada zaman nenek moyang kita dipajang pada pameran  tersebut.

Meletusnya Gunung Krakatau pada tahun 1883  dan gelombang Tidal yang menyapu pulau pulau dan  pantai di ujung barat Jawa dan ujung selatan Sumatra juga divisualkan di ruang pamer. Ada sosok anak yang selamat dari bencana dahsyat tersebut.

Baca Juga: Desa Wisata Perlang di Kabupaten Bangka Tengah, Bekas Lokasi Tambang Timah yang Kini Dikunjungi Ribuan Turis

Iwan Henry Wardhana didampingi Mis Ari  ketika menyaksikan peta kepulauan Flores NTT dengan titik titik hitam segera dberi penjelasan oleh kurator Rahmadiyah Gayatri

"Suara itu dari tanah Flores," kata Gayatri.
Terdengar dari pengeras suara di bawah peta itu  suara : ting tong tang tong tung..  berulang ulang.

Pengamat budaya dan pariwisata H Abu Galih yang mendengarkannya  mengatakan, suara itu sangat mengesankan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat