unescoworldheritagesites.com

Caleg DPR RI Partai Golkar Nofel Saleh Hilabi Berjuang dengan Hati untuk Dapatkan Hati Pemilih - News

Nofel Saleh Hilabi saat berkunjung ke Kantor PWI Kota Depok (Syamsudin walad)

: Izinkan Aku Mendapatkan Hatimu, menjadi tagline Caleg DPR RI Partai Golkar Nofel Saleh Hilabi. Caleg yang berjuang di dapil Jabar 6 Kota Depok dan Kota Bekasi ini memang tak banyak jargon dalam berbagai pamflet dan balihonya selama masa kampanye.

"Saya memang tak terlalu banyak janji dalam setiap kampanye saya. Buat saya yang terpenting kerja dan berjuang dengan hati untuk mendapatkan hati masyarakat. Kalau hati sudah bicara, maka dengan mudah kita menolong orang. Karenanya tagline kami "Izinkan Aku Mendapatkan Hatimu". Kerja keras, kerja ikhlas insyaAllah, Allah ridho," ujar Nofel saat berkunjung ke Kantor PWI Kota Depok, Jumat (9/2/2024) pagi.

Selain perkara hati, yang kedua Nofel bicara soal orangtua. Baginya restu orangtua sangat penting. "Rosul bersabda, barangsiapa yang memuliakan orangtua maka Allah akan memuliakan hidupnya. Karena itu setiap langkah saya, saya selalu minta restu dan ridho orangtua. Termasuk saat saya maju sebagai caleg DPR RI," kata Nofel.

Terkait program, Nofel mengaku akan fokus pada pendidikan, kesehatan dan lapangan pekerjaan. Ketiga itu menurut Nofel adalah faktor utama kesejahteraan.

Baca Juga: Ngobrol Bareng Legislator: Pemilu Sarana Integrasi Bangsa, Perbedaan Tidak Boleh Memisahkan, Justru harus Menguatkan

Dibidang pendidikan Nofel menyoroti soal sistem zonasi yang kini banyak dimanfaatkan oknum-oknum tertentu. Ia lebih memilih agar sistem zonasi dihapus dan membuka peluang siapa pun memiliki peluang yang sama untuk masuk sekolah negeri.

"Nyatanya saat ini banyak buruknya sistem zonasi itu. Banyak manipulasi dan dimanfaatkan oknum-oknum yang ga benar. Lebih baik tak perlu dibatasi. Tapi negara tetap hadir bagi mereka yang tidak mampu. Termasuk bila mereka ada yang bersekolah di swasta," ujar Nofel.

Sementara untuk kesehatan Nofel mengatakan harus ada payung hukum yang bisa memberi sanksi berat bagi rumah sakit yang menolak pasien darurat dan tidak mampu. "Harus dibuat sanksi pidana. Jadi bila ada yang menolak pasien darurat kebetulan dia orang tidak mampu, maka itu bisa dipenjarakan," ujar Nofel.

Baca Juga: Usai Berjuang Maksimal di Dapil, Qonita Ajak Pendukung dan Simpatisan Doa Bersama

Nofel juga mengatakan terkait BPJS, harus bisa menjangkau setiap warga negara. Termasuk mereka yang tidak mampu. "Harus ada jaminan mereka yang tidak mampu juga bisa mendapatkan fasilitas kesehatan. Negara harus hadir di situ," kata pria yang juga pengurus KADIN pusat ini.

Sementara untuk lapangan pekerjaan Nofel ingin mendorong para pengusaha memprioritaskan pekerja berdasarkan domisili. Menurutnya, perekrutan pekerja dari domisili sekitar usaha akan memberikan keuntungan bagi pengusaha, pekerja, dan pemerintah.

"Ketika pelaku usaha menyerap pekerja dari wilayah sekitar, pelaku usaha akan mendapatkan insentif pajak. Misalnya di Depok, pengusaha tidak akan mencari pekerja dari Jakarta atau Bogor. Jadi insentif pajak bisa mendorong pengusaha," ungkapnya.

Hal ini, katanya lagi, akan mengurai persoalan kemacetan karena pekerja bisa menjangkau tempat kerjanya dengan tidak menggunakan kendaraan pribadi.

"Kalau dekat kan pekerja bisa jalan kaki. Jadi, kemacetan akan jauh berkurang," tuturnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat